Mohon tunggu...
Moh Fahrurrozy
Moh Fahrurrozy Mohon Tunggu... Penulis - anak petani yang ingin jadi penulis

Disaat buku sudah membersamai tulisan harus diikuti.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Melanda, Toko Alfa Barokah Pendapatan Menunda

23 April 2021   22:41 Diperbarui: 23 April 2021   23:37 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di masa pandemi seperti mungkin banyak hal yang dirugikan, seperti halnya perekonomian masyarakat. Ekonomi masyarakat dapat dikatakan menurun baik dari penghasilan, konsumen, dan lain sebagainya.

Salah satunya dapat di contohkan di toko Alfa Barokah di desa Tobai timur Sokobanah Sampang. Toko yang sudah dikenal oleh banyak orang dengan menjual kebutuhan kebutuhan masyarakat. Banyak peralatan yang dikonsumsi di dalamnya diantaranya tong gas, beras, air mineral, bensin, alat alat dapur dan beberapa peralatan lainnya.

Ketika saya mewawancarai pemilik atau owner dari toko tersebut yaitu bapak Guntur dan yang menjadi partner bisnisnya ibu Amyati yaitu istrinya sendiri. Mereka bercerita mulai dari berdirinya toko Alfa Barokah hingga penghasilan yang didapat setiap harinya sebelum dan pas masa pandemi juga.

Toko Alfa Barokah diambil dari nama anaknya yang bernama Aulia dan Fatimah dan diakhiri dengan kata barokah agar tokonya laris, lancar rezeki, dapat membantu kebutuhan masyarakat, dan pastinya barokah kepada diri sendiri dan kepada masyarakat banyak.

Alfa Barokah ini berawal dari toko kecil kecilan, terus dikembangkan sehingga dapat menjadi toko yang seperti sekarang ini, Alhamdulillah dengan usaha semaksimal mungkin, kerja keras dan ikhlas saya dan istriku bisa mencapai apa yang kita inginkan dan bisa menjadi tulang punggung keluarga.

Kalau berbicara pendapatan pastinya terdapat untung rugi, namun saya dan  sitri saya Amyati tetap konsisten dan saling bagi bagi tugas. Kami selalu optimis dengan apa yang kita usahakan tanpa harus selalu melihat untung rugi tersebut, uang yang didapat setiap harinya berjalan terus, ketika barang habis, langsung berangkat belanja. Tempat belanja biasanya langsung ke Surabaya, Pamekasan.

Pendapatan setiap harinya sebelum pandemi melanda, sampai 20 juta bahkan 30 juta. Mungkin pendapatan ini receh bagi miliader milader namun saya sangat bersyukur banget setiap harinya mendapat uang sebanyak itu. Saya selalu bersyukur kepada Allah karena saya yakin Dialah sang pemberi rezeki.

Ketika pandemi melanda semuanya berberda dari sebelum sebelumnya. Biasanya pendapatan 20 sampai 30 juta menurun hingga 5 ke 10 juta, namun saya dan istri tetap menjalankan bisnis ini dengan rasa teguh dan kuat dalam menghadapi pandemi yang mempengaruhi toko kami.

Dari toko Alfa Barokah dapat diambil banyak hikmahnya. Dengan sunggguh sungguh memulai sebuah bisnis dan tekun dan kerja sama suami istri yang saling bagi bagi tugas dalam bekerja dengan menyertai syukur kepada Allah semuanya berjalan sebagaimana mestinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun