Mohon tunggu...
Fahrunnisa
Fahrunnisa Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

hobi saya main bola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gangguan dalam Perkembangan Sosial-Emosional

18 Januari 2025   13:23 Diperbarui: 18 Januari 2025   13:23 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

3. Faktor Biologis dan Genetik

Gangguan Saraf atau Otak: Ketidakseimbangan neurotransmitter atau kerusakan otak dapat memengaruhi kemampuan pengelolaan emosi dan sosial.

Kondisi Genetik: Faktor genetik tertentu dapat meningkatkan risiko gangguan seperti autisme atau ADHD yang memengaruhi kemampuan sosial.

Masalah Kesehatan Mental: Kondisi seperti kecemasan, depresi, atau gangguan bipolar dapat memengaruhi aspek sosial-emosional.

4. Trauma dan Pengalaman Hidup Negatif

Kekerasan Fisik atau Emosional: Trauma akibat kekerasan dapat membuat individu kesulitan mempercayai orang lain atau mengelola emosi.

Pengalaman Kehilangan: Kehilangan orang yang dicintai atau pindah ke lingkungan baru dapat menyebabkan kesulitan adaptasi secara emosional.

Pengabaian: Anak yang tidak mendapatkan perhatian atau kebutuhan dasar emosional rentan mengalami gangguan perkembangan.

5. Pengaruh Budaya dan Lingkungan

Norma Sosial: Perbedaan nilai dan norma dalam masyarakat dapat membingungkan individu dalam menyesuaikan perilaku sosial.

Budaya yang Tidak Mendukung Emosi: Beberapa budaya cenderung menekan ekspresi emosi tertentu, yang dapat menyebabkan hambatan dalam perkembangan emosional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun