Kepercayaan Diri: Kepercayaan diri atau rasa harga diri berperan besar dalam interaksi sosial. Anak yang merasa diterima dan dihargai cenderung lebih berani untuk berinteraksi dengan orang lain dan lebih mampu mengatasi tantangan sosial.
4. Faktor Budaya dan Sosial
Norma dan Nilai Budaya: Setiap budaya memiliki norma sosial yang membentuk cara individu berinteraksi dalam masyarakat. Nilai-nilai seperti saling menghormati, berbagi, atau cara menyelesaikan konflik dapat mempengaruhi perkembangan sosial-emosional anak.
Peran Gender: Masyarakat seringkali mengharapkan individu berperilaku sesuai dengan peran gender tertentu. Pengaruh ini dapat memengaruhi bagaimana anak mengembangkan emosi dan berinteraksi dengan orang lain, serta bagaimana mereka mengelola tekanan sosial.
Ekonomi Sosial: Status sosial-ekonomi keluarga dapat memengaruhi akses anak pada pendidikan dan pengalaman sosial yang memperkaya. Kondisi ekonomi yang lebih baik seringkali memberikan anak kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang beragam, sementara keluarga dengan ekonomi yang lebih rendah mungkin menghadapi lebih banyak tantangan dalam menyediakan lingkungan yang mendukung perkembangan sosial-emosional anak.
5. Pengalaman dan Trauma Masa Lalu
Pengalaman Positif: Pengalaman positif yang diperoleh anak dari interaksi dengan orang lain, seperti persahabatan yang baik atau dukungan emosional dari keluarga, dapat meningkatkan rasa aman dan keterampilan sosial.
Trauma atau Pengalaman Negatif: Pengalaman negatif atau traumatis, seperti kekerasan, pelecehan, atau kehilangan orang yang disayangi, dapat mengganggu perkembangan sosial-emosional. Anak yang mengalami trauma mungkin merasa kesulitan dalam membangun hubungan atau mengelola emosinya, bahkan dapat mengembangkan gangguan emosional.
6. Faktor Biologis dan Kesehatan
Kesehatan Fisik dan Mental: Kesehatan fisik yang baik mendukung perkembangan emosional yang stabil. Masalah kesehatan, seperti gangguan tidur, penyakit kronis, atau kondisi kesehatan mental, dapat memengaruhi kemampuan anak dalam berinteraksi dengan orang lain dan mengelola perasaan mereka.
Perkembangan Otak: Perkembangan otak, terutama pada masa-masa awal kehidupan, memengaruhi kemampuan seseorang untuk memahami dan mengatur perasaan serta berinteraksi secara sosial. Interaksi yang kaya dan stimulasi emosional yang positif pada masa kecil sangat penting dalam mempengaruhi perkembangan sosial-emosional jangka panjang.