Mohon tunggu...
Fahrul Rozi
Fahrul Rozi Mohon Tunggu... Penulis - Saya adalah seorang pembelajar yang ingin tahu banyak hal

Aku berkarya maka aku ada

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filosofi Angka 15

9 Februari 2020   09:54 Diperbarui: 16 Juni 2021   10:53 11957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun apakah kita pernah beristigfar lantaran kita telah lupa untuk belajar dan berpikir? Bukankah sang panutan kita mengajarkan untuk selalu belajar sepanjang hayat kita? Lalu apa makna belajar yang sesungguhnya? Teman-teman, belajar tidaklah terikat pada ruang dan waktu yang sifatnya fisika. Belajar adalah tidak akan pernah berakhir untuk mempertanyakan segala sesuatu dan mencari jawabannya atas setiap pertanyaan kita. Belajar adalah mengerti, memahami, dan dengannya kita menjadi pandai. Sehingga entitas ke-dua dari angka 5 adalah pandai.

Entitas ketiga dari angka 5 adalah cerdas. Cerdas berbeda dengan pandai, cerdas sifatnya spontanitas. Misalnya saja, apabila kita diberikan kesempatan yang sifatnya bonafide atau menjanjikan, lalu akankah kita abaikan? Sehingga, diambil atau tidaknya hal tersebut merupakan bentuk kecerdasan. Kecerdasan adalah soal ketepatan, lain halnya dengan pandai yang merupakan hasil kebiasaan, sehingga apabila kita sudah melakukannya secara rutin, atau setidaknya sering, maka tentu kita akan pandai, dan mahir dibidang yang kita tekuni.

Baca juga: Filosofi Angka 7 KOMPASIANA

Nampaknya rajin, pandai, dan cerdas saja tidak cukup untuk menuju ke yang 1. Maka dalam poin keempat ini, kita harus tangguh. Tangguh artinya kita kebal terhadap segala sesuatu yang datang dari luar diri kita. Entah itu kegagalan yang menimpa diri kita, entah itu cacian dan makian orang-orang disekitar kita. Sehingga untuk mencapai yang 1, sifat tangguh sangatlah diperlukan.

Keempat entitas tersebut memang sudah cukup, namun belum lengkap rasanya kalau kita hanya merasakan tujuan tersebut untuk diri kita semata. Sehingga entitas terakhir dari angka 5 adalah "berjiwa sosial." Orang yang hebat sesungguhnya merupakan orang yang selalu ingin memberi dan bukan diberi. 

Orang hebat itu bukan soal kepemilikannya harta benda yang sangat berlimpah, namun ia paham dan sadar apa yang ia akan ia lakukan dengan sesuatu yang dimilikinya itu. Sehingga dengan demikian, ia telah berkontribusi untuk membahagiakan orang lain juga dirinya sendiri. Sehingga angka 15 yang merupakan gabungan dari angka 1 dan 5 , sangat luar biasa dan sarat akan makna.

Sebenarnya sudah lama penulis ingin publish mengenai filosofi angka 15 ini, namun karena banyak kerjaan, sehingga baru bisa sekarang. Semoga pembaca dapat terhibur penjelasan ini. Terimakasih dan salam sejahtera.

Fahrul Rozi, 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun