"Fonologi berasal dari bahasa Inggris phonology, secara etimologi dibentuk dari kata "phone" yang berarti bunyi dan "logos" yang berarti ilmu."
Konsep Dasar Fonologi
1. Pengertian Fonologi
Ilmu pengetahuan tak ubahnya seperti anatomi tubuh manusia yang tersusun atas sistem organ, organ, jaringan, dan sel. Lazimnya, setiap ilmu pengetahuan di dunia ini terbentuk atas disiplin-disiplin ilmu lainnya. Dimulai dari ilmu yang sangat mendasar hingga ilmu-ilmu yang lebih detail dan kompleks.Â
Seperti halnya dalam ilmu sosial yang dibagi atas ilmu antropologi, ilmu ekonomi, ilmu geografi, dan sebagainya. Begitu pun dengan ilmu pengetahuan linguistik yang merupakan cabang dari ilmu bahasa, memiliki cabang-cabang ilmu lain sebagai penyusunnya, di antaranya ada fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik. Unit terkecil penyusun ilmu linguistik yaitu fonologi.
Fonologi berasal dari bahasa Inggris phonology, secara etimologi dibentuk dari kata "phone" yang berarti bunyi dan "logos" yang berarti ilmu. Oleh karena itu, secara harifah fonologi berarti ilmu bunyi.Â
Jika dibuat dalam bentuk definisi, fonologi adalah cabang dari linguistik atau ilmu bahasa yang mengkaji bunyi ujar dalam bahasa tertentu (Heriyadi, 2016:6).
Baca juga : Sandi Fonologis: Sebuah Artikel Inpromptu Saya
Secara etimologi kata fonologi berasal dari gabungan kata fon yang berarti bunyi dan logi yang berarti ilmu. Sebagai sebuah ilmu, fonologi lazim diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarakan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia (Chaer, 2009:1).
Dari dua pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa fonologi merupakan cabang dari ilmu linguistik yang mempelajari bunyi-bunyi ujar yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
2. Bidang Pembahasan Fonologi
Objek utama kajian linguistik adalah bahasa lisan, bahasa dalam bentuk bunyi ujar. Dari hal tersebut, mengungkapkan bahwa material bahasa adalah bunyi-bunyi ujar. Kajian yang mendalam tentang bunyi-bunyi ujar disebut fonologi.Â
Chaer (2009: 5) mengatakan, yang dikaji fonologi ialah bunyi-bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari yjaran beserta dengan "gabungan" antar bunyi yang membentuk silabel atau suku kata. Pada kajian fonologi terdapat dua pandangan dalam mempelajari bunyi-bunyi ujar, yaitu fonetik dan fonemik.
Baca juga : Yuk Ketahui Pengertian serta Contoh dari Fonologi, Morfologi, Sintaksis, Semantik, dan Pragmatik
Pertama, fonetik, menurut KBBI V adalah bidang linguistik tentang pengucapan bunyi ujar. Adapun menurut Chaer (2012: 102), secara umum biasa dijelaskan sebagai cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak.
Kedua, fonemik, menurut Chaer (2012: 102), fonemik adalah cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna. Sedangkan menurut Muslich (2009: 2), fonologi yang memandang bunyi-bunyi ujar itu sebagai bagian dari sistem bahasa lazim disebut fonemik.
Merujuk pada pandangan-pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan fonetik ialah cabang ilmu linguistik tentang pengucapan bunyi-bunyi ujar tanpa memperhatikan makna dari bunyi ujar tersebut. Lalu yang dimaksud dengan fonemik ialah cabang fonologi tentang pengucapan bunyi-bunyi ujar yang memperhatikan makna dari bunyi ujar tersebut.
Baca juga : Mengenal Penuturan Arkifonem dalam Kajian Fonologi Bahasa Indonesia
Daftar Rujukan
Chaer, Abdul. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Muslich, Masnur. 2012. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Kelima).
Tugas Mata Kuliah Fonologi
Rangkuman Materi Konsep Dasar Fonologi
Oleh: AZIS FAHRUL ROJI 182121064