Mohon tunggu...
Fahrul Rizal bin Iskandar
Fahrul Rizal bin Iskandar Mohon Tunggu... Administrasi - Peminat Sejarah Kuno

Dilahirkan dan menyelesaikan pendidikan sampai lulus SMA di Banda Aceh, melanjutkan pendidikan S1 Teknik Perminyakan di Yogyakarta kemudian memperoleh kesempatan kembali ke Banda Aceh untuk menyelesaikan S2 Ilmu Ekonomi dengan beasiswa Bappenas. Peminat sejarah peradaban manusia, memiliki perhatian khusus pada sejarah peradaban Islam dan Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pasukan Pelukis: Takdir Terkini Lapangan Blang Padang

4 Februari 2019   14:45 Diperbarui: 4 Februari 2019   15:13 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Blang Padang Pasca Tsunami tahun 2004 | Sumber: https://mymoen.files.wordpress.com

Diantara Para Penunggu Setia (Foto: Dokumen Pribadi)
Diantara Para Penunggu Setia (Foto: Dokumen Pribadi)
Begitulah gambaran tentang Blang Padang bila dilihat dari suratan takdir yang telah dilaluinya. Takdir terkininya dia dipenuhi oleh pasukan pelukis setelah sebelumnya dijejaki pasukan Belanda.

Demikian pula sepatutnya kita sebagai manusia; baik sebagai orang tua, atau sebagai anak berbakti maupun anak bangsa, tidak perlu terlalu dalam berkeluh kesah dengan penggalan kehidupan yang sedang kita jalani.

Suasana Parkir Kendaraan yang Padat Berdesakan (Foto: Dokumen Pribadi)
Suasana Parkir Kendaraan yang Padat Berdesakan (Foto: Dokumen Pribadi)
Walau telah menjadi fitrah bahwa manusia itu memang gemar berkeluh kesah, tetapi tiada kemalangan yang tidak berganti dengan kesenangan. Dan tiada kesenangan kecuali akan ada pula akhirnya.

Hadapi kehidupan dengan hati yang lapang, layaknya lapangan Blang Padang yang selalu bersedia menampung harapan, keceriaan, persaudaraan, dan bahkan musibah serta kecamuk perang.

Selalu berpikir positif dalam menjalani penggalan peristiwa kehidupan karena nasib masa depan itu tiada seorang pun mampu menerka pasti hingga tiba waktu kejadiannya. Jangan-jangan kehidupan yang sedang kita keluhkan adalah sesuatu yang sedang diimpikan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun