Mohon tunggu...
Fahrul Rizal bin Iskandar
Fahrul Rizal bin Iskandar Mohon Tunggu... Administrasi - Peminat Sejarah Kuno

Dilahirkan dan menyelesaikan pendidikan sampai lulus SMA di Banda Aceh, melanjutkan pendidikan S1 Teknik Perminyakan di Yogyakarta kemudian memperoleh kesempatan kembali ke Banda Aceh untuk menyelesaikan S2 Ilmu Ekonomi dengan beasiswa Bappenas. Peminat sejarah peradaban manusia, memiliki perhatian khusus pada sejarah peradaban Islam dan Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Pilu Kuala Batu

21 Desember 2018   16:01 Diperbarui: 22 Desember 2018   21:36 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi Master Endicott tidak bersedia bila dilakukan secara serta merta sebelum adanya suatu standar tertulis yang dapat dibawanya pulang untuk dipelajari terlebih dahulu oleh para ahli di negaranya. Tanpa pikir panjang, Pang Ulee Batee memberi perintah pada anak laki-lakinya yang baru saja diangkatnya sebagai Banta Setia atau wakilnya dalam memerintah pasukan agar menahan sementara muatan dari darat ke kapal Amerika itu.

Banta Setia yang lebih ceroboh
Sebagai anak muda yang baru genap berusia empat belas tahun, Banta Setia sangat antusias dengan tugas pertamana ini. Dia dengan meniru ayahnya mulai memberi aba-aba pada batalyon laskar Kuala Batee yang berjumlah sekitar 400 serdadu itu untuk naik ke Friendship of Salem lalu menurunkan kembali semua muatan kembali ke darat. 

Tentu saja sang Kelasi Kepala tidak mungkin membiarkan mereka sekaligus semua naik karena akan merusak kapal. Tapi malang, saat dihalau dari atas itu malah Banta Setia melepaskan peluru dari Pistol Terakulnya sehingga seluruh serdadu menganggapnya sebagai perintah untuk menyerang Friendship of Salem.

Master Endicott bergegas keluar dari balairung, dibelakangnya Cut Ampon, Pang Ulee Batee, dan Bendahara Raja ikut serta. Tampaklah oleh mereka pembantaian terhadap awak kapal dilakukan oleh serdadu Kuala Batee di bawah pimpinan Banta Setia.

 Para pembesar negeri Kuala Batee itu tak mampu berkata-kata, kini giliran Master Endicott yang berbicara tanpa henti menghardik mereka semua. Entah kecerobohan ataupun kebodohan yang mendasari pembantaian awak kapal Friendship of Salem itu, tapi tak satu pun dari mereka yang mampu memberikan jawaban terhadap kejadian itu pada pedagang Amerika malang tersebut.

Pembalasan yang memilukan
Seketika sekembalinya ke Salem, Master Endicott melaporkan kejadian di Kuala Batu tempo waktu yang lalu itu pada pemilik kapal. Serta merta kemudian laporan itu dituangkan dalam sebuah surat yang ditujukan pada Presiden Jackson. 

Sebagai seorang kepala negara, dia tentunya berkewajiban untuk melindungi para pedagang Amerika, untuk itu Presiden Jackson memerintahkan Komodor Downes untuk membawa sebuah pergata yang diberi nama Potomac berangkat dari New York ke Kuala Batu. Perintah yang sangat jelas, yaitu minta Uleebalang Kuala Batu membayar kompensasi yang sangat tinggi atau pelabuhannya dilumatkan.

Pada bulan kedua tahun 1832, Potomac tiba di Kuala Batu dan permintaan kompensasi pun dirasakan tak mampu dipenuhi oleh Cut Ampon. Akhirnya sekali lagi laskar Kuala Batu berhadapan dengan orang Amerika tetapi kali ini yang dihadapi bukanlah pedagang biasa melainkan 200 orang tentara marinir terlatih dengan persenjataan modern. 

Dengan bernaungkan peluru meriam Potomac, marinir Amerika turun di pantai Kuala Batu, mereka sempat tertegun juga saat melihat kegigihan serdadu lokal dalam bertempur. Walaupun kalah jauh dari sisi teknologi persenjataan, serdadu Kuala Batu tidak menyerah begitu saja.

Tidak pandang segigih apapun pertempuran berlaku, akhirnya senapan riffle berhasil mengalahkan senapan lontak. 

Marinir asing itu lebih unggul jauh daripada para serdadu Kuala Batu, di akhir pertempuran tampak korban dari kubu Kuala Batu hingga 300 jiwa termasuk Cut Ampon dan Pang Ulee Batee tetapi kubu lawan itu hanya kehilangan 2 jiwa saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun