Mohon tunggu...
Fahrul Ramadhan
Fahrul Ramadhan Mohon Tunggu... Atlet - Preferensi mahasiswa

Kepribadian mengingat banyak teman dan bersosialisasi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kecanduan Agama

5 Februari 2023   21:11 Diperbarui: 5 Februari 2023   21:22 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kita semua percaya kehidupan setelah mati akan ada entah bagaimana rupawanya, Sebagai umat Islam saya sangat percaya bahwa kehidupan dunia dan akhirat satu paket yang tidak bisa dipisahkan hukum relasi agama, kembali poin diatas kalau kita sudah memiliki miliaran hartawan pasti di akhirat juga akan memiliki miliaran modal menuju yang lebih baik tapi  kebanyakan kita lupa bahwa harta dunia dipergunakan sebaik-baiknya.

Bukankah atas segala kepemilikan kita didunia justru tambah mudah menjalin ikatan dengan agama, Persepsi kebanyakan orang soal dunia dan akhirat berdasarkan amal dibuat dalam dikotomi yang terpisah hakikatnya, Akhirat adalah alam dimana mempertanggungjawabkan dan dunia adalah kehidupan dimana kita berupaya .

Menurut dr.Tania Savitri Kecanduan adalah ketidakmampuan psikologis dan fisik untuk berhenti mengonsumsi bahan kimia, obat-obatan, aktivitas, atau zat tertentu, meskipun hal tersebut dapat merugikan.
Kondisi yang disebut juga addiction ini menyebabkan disfungsi kronis pada sistem otak, membuat seseorang tidak dapat mengontrol bagaimana mereka menggunakan suatu zat atau mengambil bagian dalam suatu aktivitas, dan mereka menjadi bergantung padanya untuk menghadapi kehidupan sehari-hari.

Untuk hipotesis bahwa agama memiliki Zat yang membuat candu disebarkan melalui peribadatan contoh paling dekat adalah Shalat,Manusi dibuat kebergantungan atas shalat "Didalam Shalat mengandung kiamia yang bereaksi". Yang membutuhkan shalat adalah kita sebagai hambanya karena didalam shalat tersimpan ribuan energi yang juga menguatkan jasmani,rohani, Tidak terlepas keistimewaan yang janjikan surga.

"Betapa Bodohnya manusia,Dia menghancurkan masa kini,Sambil menghawatirkan masa depan,Tetapi menangis di masa depan dengan mengingat masa lalunya" (Ali bin Abi Thalib).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun