Mohon tunggu...
Fahrul Nurkolis
Fahrul Nurkolis Mohon Tunggu... Ilmuwan - Scientist ¦ Nutrition and Health Sciences Communicator

A Biologist/Scientist ant Medical Research Center of Indonesia (MRCI), Indonesia. Actively done some scientific project concern in healthy lifestyle, balanced nutrition diet, and new functional food for healthier especially in food biochemistry such as Antioxidant, Anti-diabetes, Anti-obesity, Anticancer and Polyphenols. Enjoys writing scientific articles, designing infographics about health and sciences (check out Instagram at @fahrulnurkolis_).

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Delites: Solusi Alami untuk Mengendalikan Diabetes?

12 Desember 2024   20:59 Diperbarui: 12 Desember 2024   20:59 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Delites Herbal (Sumber: Foto pribadi produsen Delites)

Diabetes tipe 2 telah menjadi tantangan kesehatan global yang memengaruhi ratusan juta orang. Penyakit ini ditandai oleh resistensi insulin dan kadar gula darah tinggi yang kronis, yang dapat menyebabkan komplikasi serius. Dalam upaya mencari terapi yang lebih efektif dan alami, para peneliti mengalihkan perhatian pada pengobatan berbasis herbal. Salah satu formulasi yang muncul sebagai kandidat menjanjikan adalah Delites™, sebuah formulasi herbal dari resep Traditional Chinese Medicine dan dalam bahasa china sering disebut Chong Cao Ling Zhi Xiang Tang Capsule.

Apa Itu Delitesâ„¢?

Delitesâ„¢ adalah suplemen herbal yang menggabungkan berbagai bahan aktif alami seperti Ganoderma lucidum, Curcumin, dan Quercetin. Kombinasi ini dirancang untuk menargetkan beberapa jalur molekuler yang terkait dengan diabetes tipe 2. Dalam sebuah penelitian terbaru, para ilmuwan menggunakan pendekatan farmakoinformatika dan uji laboratorium untuk mengeksplorasi potensi antidiabetik dan antioksidan Delitesâ„¢.

Delites Herbal (Sumber: Foto pribadi produsen Delites)
Delites Herbal (Sumber: Foto pribadi produsen Delites)

Bagaimana Delitesâ„¢ Bekerja?

Penelitian ini mengungkap bahwa Delitesâ„¢ bekerja melalui tiga mekanisme utama:

  • Menghambat Enzim Pemecah Karbohidrat: Delitesâ„¢ terbukti mampu menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase dan alfa-amilase, yang berperan dalam pemecahan karbohidrat menjadi gula sederhana. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kemampuan Delitesâ„¢ bahkan lebih tinggi dibandingkan metformin dalam menekan aktivitas enzim ini.
  • Interaksi dengan Protein Kunci Diabetes: Melalui simulasi molekuler, senyawa dalam Delitesâ„¢, seperti Sachaliside 2 dan Albiflorin, menunjukkan ikatan yang kuat dengan protein TCF7L2 dan KCNJ11, yang memainkan peran penting dalam regulasi glukosa dan sekresi insulin. Potensi ini memberikan harapan untuk mengendalikan kadar gula darah secara lebih efektif.
  • Melawan Stres Oksidatif: Delitesâ„¢ juga menunjukkan aktivitas antioksidan tinggi, setara dengan standar antioksidan Trolox. Kemampuan ini dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang memperburuk komplikasi diabetes.

Mengapa Ini Penting?

Pengobatan diabetes saat ini sering kali bergantung pada obat-obatan sintetis seperti metformin, yang meskipun efektif, dapat menimbulkan efek samping. Delitesâ„¢ menawarkan pendekatan terapi alami yang multi-target, yang tidak hanya mengontrol kadar gula darah tetapi juga melindungi tubuh dari stres oksidatif.

Stop Diabetes melalui Bahan Alam (Sumber: pixabay.com)
Stop Diabetes melalui Bahan Alam (Sumber: pixabay.com)

Apa Selanjutnya?

Walau hasil penelitian ini menjanjikan, para ilmuwan menekankan perlunya uji klinis lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitas Delitesâ„¢ pada manusia. Jika berhasil, Delitesâ„¢ bisa menjadi alternatif alami dalam pengelolaan diabetes tipe 2 yang lebih aman dan holistik.

Dengan kombinasi potensi antidiabetik dan perlindungan seluler yang komprehensif, Delitesâ„¢ memberikan secercah harapan baru dalam dunia terapi herbal untuk melawan diabetes. Mungkinkah alam menyimpan solusi yang kita cari? Waktu dan penelitian lanjutan akan menjadi penentunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun