Faktanya, sejak diperkenalkannya pangan yang diperkaya, prevalensi kekurangan zat gizi telah menurun secara signifikan di seluruh dunia. Misalnya, setelah tepung terigu yang diperkaya zat besi diperkenalkan di Yordania, tingkat anemia defisiensi zat besi di antara anak-anak hampir berkurang setengahnya. Fortifikasi juga telah digunakan untuk mencegah kondisi lain yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi, termasuk rakhitis, gondok, dan cacat lahir.
Dapat melindungi dari berbagai penyakit
Pangan fungsional memberikan nutrisi penting yang dapat membantu melindungi dari penyakit. Banyak yang sangat kaya akan antioksidan serta polifenol. Molekul-molekul ini membantu menetralkan senyawa berbahaya yang dikenal sebagai radikal bebas, membantu mencegah kerusakan sel dan kondisi kronis tertentu, termasuk penyakit jantung, kanker, dan diabetes (sumber). Beberapa pangan fungsional juga tinggi asam lemak omega-3, jenis lemak sehat yang terbukti mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi otak, dan meningkatkan kesehatan jantung (sumber). Jenis lainnya kaya serat, yang dapat meningkatkan kontrol gula darah dan melindungi dari kondisi seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung, dan stroke. Serat juga dapat membantu mencegah gangguan pencernaan, termasuk divertikulitis, tukak lambung, wasir, dan refluks asam (sumber).
Dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang tepat
Nutrisi tertentu penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak-anak. Menikmati berbagai macam pangan fungsional kaya nutrisi sebagai bagian dari pola makan sehat dapat membantu memastikan terpenuhinya kebutuhan nutrisi. Selain itu, akan bermanfaat untuk menambahkan pangan yang diperkaya dengan nutrisi khusus yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya, sereal, biji-bijian, dan tepung sering kali diperkaya dengan vitamin B seperti asam folat, yang penting untuk kesehatan janin (sumber).
Kadar asam folat yang rendah dapat meningkatkan risiko cacat tabung saraf, yang dapat memengaruhi otak, sumsum tulang belakang, atau tulang belakang. Diperkirakan bahwa meningkatkan konsumsi asam folat dapat menurunkan prevalensi cacat tabung saraf sebesar 50–70% (sumber).
Nutrisi lain yang biasa ditemukan dalam pangan fungsional juga memainkan peran kunci dalam pertumbuhan dan perkembangan, termasuk asam lemak omega-3, zat besi, seng, kalsium, dan vitamin B12 (sumber).
Pangan fungsional dapat digunakan untuk meningkatkan asupan nutrisi penting, mengisi celah dalam diet Anda, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. Pangan fungsional adalah kategori makanan yang terkait dengan beberapa manfaat kesehatan yang kuat, yang tidak hanya dapat mencegah kekurangan nutrisi tetapi juga melindungi dari penyakit dan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan yang tepat.
Selain menikmati berbagai makanan utuh yang sehat, sobat kompasiana dapat menambahkan lebih banyak pangan yang diperkaya ke dalam makanan kamu untuk mengisi kekosongan nutrisi dan mendukung kesehatan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H