ABSTRACTÂ
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN BBK) , "Kampung Emas Madani 2.0," organized by the Surabaya city government in collaboration with Airlangga University, focusing on the prevention of stunting, emerges as an excellent initiative toward achieving Surabaya's goal of zero stunting. The activities encompass Laduni, SBCC-Bestiez, and Food Formula as pre-determined interventions by Kampung Emas. The implementation of these activities aligns seamlessly with the proposed schedule, garnering positive responses from the community.
Active participation from the residents of Wonocolo Sub-District, Jemur Wonosari Village, and Jemursari Community Health Center has significantly contributed to the success of the KKN BBK Kampung Emas Madani 2.0 program. Overall, the comprehensive execution of the activities underscores the favorable reception from the local population.
This undertaking serves as a rapid implementation of stunting prevention efforts in Surabaya, with a particular focus on pregnant women and prospective newlyweds. The emphasis on monitoring nutritional intake for these target groups represents a crucial step in the application of the zero stunting concept in Surabaya. Consequently, the successful execution of the KKN BBK Kampung Emas Madani 2.0 program establishes a solid foundation for Surabaya to progress towards zero stunting through effective stunting prevention measure
KKN BBK Tematik Kampung Emas Madani 2.0 ini merupakan salah satu program yang dimiliki oleh Universitas Airlangga sebagai bentuk pengintgrasian kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. KKN BBK Tematik Kampung Emas Madani ini berfokus pada suatu bidang tertentu, yang kebetulan di tahun 2023 berfokus pada penurunan stunting di Kota Surabaya. Kami dari Kelompok 145 mendapatkan wilayah KKN BBK Tematik Kampung Emas Madani di kelurahan Jemur Wonosari di kota Surabaya. Kegiatan ini dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan berturut-turut yang dilakukan di setiap weekend. Namun, terkadang juga bisa dilakukan pada hari kerja karena tidak semua skateholder berkenan saat weekend.Â
Permasalahan yang sangat sering ditemukan di setiap kelurahan di kota Surabaya tidak lain mengenai stunting, dan penyebab stunting sendiri tidak hanya satu atau dua penyebab saja. Namun penyebab stunting ini lebih kompleks dari yang terlihat. Masyarakat di kelurahan Jemur Wonosari ini sudah pernah mencapai target zero stunting, namun untuk data terbarunya kelurahan kami masih terdapat 4 balita yang berstatus pra-stunting. Dan juga terdapat 3 ibu hamil yang masih di bawah umur, dan beresiko melahirkan bayi stunting.Â
Intervensi yang diberikan pada KKN BBK Tematik Kampung Emas Madani 2.0 ini melanjutkan dari program Kampung Emas pertama yang mengusung tema pencegahan stunting yang lebih difokuskan kepada ibu hamil dan calon pengantin. Intervensi yang diberikan meliputi Laduni, SBCC-Bestiez, dan formula pangan yang lebih jelasnya yaitu kami disini fokus kepada vitamin dan pola makan yang harus diperhatikan oleh ibu hamil dan calon pengantin.Â
Oleh sebab itu, pemerintah Kota Surabaya bekerjasama dengan Perguruan Tinggi salah satunya yaitu Universitas Airlangga untuk menurunkan angka stunting di kota Surabaya dengan melakukan pencegahan preventif yang bisa dilakukan. Kami disini sebagai mahasiswa tentunya menjadi jembatan pemerintah kota Surabaya untuk membantu masyarakat kota Surabaya dengan berbagai upaya. Ada 3 kegiatan utama kami yaitu Laduni, SBCC-Bestiez, dan Formula Pangan Beriman. Target kami dengan 3 kegiatan tersebut adalah calon pengantin, ibu hamil, dan juga balita.
Kegiatan ini dilaksanakan di kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya. Lokasi ini ditentukan oleh pihak Kampung Emas dan banyak lokasi lain juga yang digunakan di seluruh wilayah Surabaya. Pengambilan data dimulai dari pemberian data ibu hamil, calon pengantin, dan balita pra stunting oleh puskesmas jemursari yang kemudian dilakukan analisis data oleh kelompok kami untuk mengambil karakteristik yang sesuai.Â
Pengambilan data ini diambil secara langsung dari pihak terkait yaitu ibu hamil dan calon pengantin yang terpilih dengan bantuan pihak-pihak lainnya yaitu pihak puskesmas jemursari dan Kader Surabaya Hebat (KSH) di setiap wilayah nya. Â Peserta terdiri dari ibu hamil, calon pengantin, dan kader surabaya hebat (KSH) di wilayah Puskesmas Jemursari, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya. Kegiatan Kampung Emas dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan terhitung sejak bulan Oktober hingga Desember 2023 menggunakan panduan pertanyaan kuesioner yang sudah disusun oleh tim kampung emas. Selain itu ada kegiatan penyuluhan secara langsung yang materinya disiapkan oleh kelompok dengan persertujuan dari pihak puskesmas terlebih dahulu. Data dianalisis dengan :