Mohon tunggu...
Fahrul Ghani Muhaimin
Fahrul Ghani Muhaimin Mohon Tunggu... Lainnya - Departemen Biologi, Universitas Negeri Malang

Program Studi Pendidikan Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pelatihan Pengolahan Tanaman Obat Keluarga di Sekitar Rumah Menjadi Produk Kesehatan

2 November 2022   07:32 Diperbarui: 2 November 2022   07:37 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia tergolong negara yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Tumbuhan yang ada di Indonesia sekitar 30.000 jenis, 7.000 di antaranya berkhasiat obat yang dimanfaatkan sebagai bahan baku obat tradisional. Indonesia juga memiliki banyak etnis yang menyimpan sejumlah pengetahuan mengenai pemanfaatan tumbuhan sebagai obat. 

Masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu sudah banyak menggunakan atau memanfaatkan tanaman sebagai alternatif pengobatan untuk berbagai macam penyakit. Bagian tanaman yang dimanfaatkan untuk bahan pengobatan tradisional oleh masyarakat antara lain daun, bunga, buah, batang, bahkan juga akarnya. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh ibu-ibu PKK yaitu melakukan budidaya tanaman obat keluarga di sekitar rumah. 

Kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) termasuk salah satu kelompok masyarakat yang berperan penting dalam pembangunan masyarakat. Pembangunan masyarakat tidak hanya dalam kemandirian pangan, tetapi juga dalam kemandirian kesehatan melalui pembudidayaan dan pemanfaatan tanaman obat keluarga. 

Peningkatan keterampilan ibu PKK dalam memafaatkan tanaman obat keluarga dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan. Pelatihan tersebut diberikan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Biologi FMIPA UM yang diketuai oleh ibu Sofia Ery R. Materi pelatihan yang diberikan oleh Tim Pengabdian Masyarakat tersebut pembuatan salep berbahan dasar daun sirih merah.

Pelaksanaan pelatihan dilakukan pada bulan Oktober 2022. Pada saat pelaksanaan pelatihan tetap memperhatikan protokol kesehatan yaitu memakai masker dan jumlah peserta sekitar 20 orang. Para peserta sangat aktif dan antusias dalam mengikuti pelatihan. Hal ini dikarenakan para peserta belum pernah mengolah daun sirih merah menjadi produk berupa salep yang menunjang kesehatan kulit. Daun sirih merah memiliki manfaat untuk pengobatan gatal-gatal di kulit dan bisul. Biasanya masyarakat memanfaatkannya daun sirih merah dalam bentuk daun segar. Harapannya dengan mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat FMIPA UM maka peserta dapat mengembangkan tanaman obat keluarga yang ada di sekitar rumah menjadi produk kesehatan untuk menunjang program kemandirian kesehatan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun