Mohon tunggu...
Fahrul Bagenda
Fahrul Bagenda Mohon Tunggu... Jurnalis - Freelance

Memberi Fakta Secara Akurat dan Terpercaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membeli atau Membangun? Dampak Online Shop pada Keuangan Generasi Muda.

9 Januari 2025   11:17 Diperbarui: 9 Januari 2025   11:17 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Teori Online Shop, Hestanto.id) 

Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia telah mencapai titik yang signifikan. Salah satu aspek yang paling berkembang adalah e-commerce atau online shop. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai transaksi e-commerce di Indonesia pada tahun 2024 mencapai Rp 415,1 triliun, meningkat sebesar 23,4% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini juga didukung oleh meningkatnya pengguna internet di Indonesia, yang mencapai 79,2% dari total populasi pada tahun 2024.

Dampak Positif Online Shop

Online shop telah membuka peluang bagi generasi muda untuk membeli produk yang diinginkan dengan lebih mudah dan nyaman. Beberapa dampak positif online shop adalah: Kemudahan akses: Online shop memungkinkan generasi muda membeli produk kapan saja dan di mana saja, tanpa harus khawatir tentang waktu dan lokasi, Pilihan produk yang luas: Online shop menawarkan berbagai pilihan produk dari berbagai merek dan toko, sehingga konsumen dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka, Harga yang kompetitif: Online shop memungkinkan perbandingan harga produk antara toko yang berbeda, sehingga konsumen dapat mendapatkan harga yang terbaik.

Dampak Negatif Online Shop

Meskipun online shop memiliki dampak positif, namun juga ada beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan: Pengeluaran yang tidak terkendali: Kemudahan berbelanja online dapat menyebabkan pengeluaran yang tidak terkendali, terutama jika konsumen tidak memiliki anggaran yang jelas, Utang konsumtif: Generasi muda dapat terjebak dalam utang konsumtif karena membeli produk yang tidak dibutuhkan atau melebihi kemampuan keuangan mereka, Ketergantungan pada teknologi: Penggunaan teknologi yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan dan mengganggu kegiatan lainnya, seperti belajar, bekerja, atau berinteraksi dengan keluarga dan teman.

Data dan Statistik

Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRI), 71% responden berusia 18-24 tahun mengaku berbelanja online setidaknya sekali dalam seminggu. Sementara itu, data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa transaksi e-commerce di Indonesia meningkat sebesar 11% pada tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pengaruh terhadap Perilaku Keuangan

Online shop telah mempengaruhi perilaku keuangan generasi muda. Mereka cenderung lebih konsumtif dan kurang peduli dengan pengelolaan keuangan. Menurut survei yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), 60% responden berusia 18-24 tahun tidak memiliki rencana keuangan jangka panjang.

Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Keuangan

Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku keuangan generasi muda: Pengaruh media sosial: Media sosial dapat mempengaruhi perilaku konsumtif dengan menampilkan produk-produk yang menarik dan membuat konsumen merasa ingin membelinya, Kurangnya pendidikan keuangan: Kurangnya pendidikan keuangan dapat membuat generasi muda tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang pengelolaan keuangan, Pengaruh teman dan keluarga: Teman dan keluarga dapat mempengaruhi perilaku konsumtif dengan merekomendasikan produk-produk tertentu.

Solusi

Untuk menghindari dampak negatif online shop, generasi muda perlu: Mengelola keuangan dengan bijak: Membuat anggaran dan memprioritaskan pengeluaran, Menghindari utang konsumtif: Membayar tagihan tepat waktu dan menghindari membeli produk yang tidak dibutuhkan, Menggunakan teknologi dengan bijak: Mengatur waktu penggunaan teknologi dan menghindari ketergantungan, Menerima pendidikan keuangan: Mengikuti kursus atau workshop tentang pengelolaan keuangan, Membangun kesadaran keuangan: Mengerti pentingnya menabung dan berinvestasi.

Kesimpulan

Pertumbuhan e-commerce telah membawa dampak signifikan pada keuangan generasi muda. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengelola keuangan dengan bijak, menghindari utang konsumtif, dan meningkatkan kesadaran keuangan.

Daftar Pustaka

1. Badan Pusat Statistik. (2024). Statistik E-commerce Indonesia.

2. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia. (2024). Survei Perilaku Berbelanja Online.

3. Bank Indonesia. (2024). Laporan Perekonomian Indonesia.

4. Otoritas Jasa Keuangan. (2024). Survei Perilaku Keuangan Masyarakat.

5. Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2024). Laporan Perkembangan E-commerce di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun