Mohon tunggu...
Fahrul Bagenda
Fahrul Bagenda Mohon Tunggu... Jurnalis - Freelance

Memberi Fakta Secara Akurat dan Terpercaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pangan vs Ekologi: Perang di Atas Tanah

7 Januari 2025   10:42 Diperbarui: 7 Januari 2025   10:42 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manfaat pangan lainnya meliputi: Meningkatkan pendapatan petani: Pembukaan lahan dapat meningkatkan pendapatan petani, Meningkatkan kesediaan pangan: Pembukaan lahan dapat meningkatkan kesediaan pangan, Mengurangi kemiskinan: Pembukaan lahan dapat mengurangi kemiskinan di pedesaan.

Kebijakan dan Strategi

Pemerintah harus mengembangkan kebijakan yang seimbang antara pangan dan ekologi. Beberapa strategi yang dapat diterapkan adalah: Pengelolaan lahan yang efektif dan berkelanjutan untuk mencegah kerusakan lingkungan, Pengembangan teknologi pertanian yang ramah lingkungan untuk mengurangi dampak ekologi, Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekologi dan pangan berkelanjutan, Pengawasan dan evaluasi kebijakan pembukaan lahan untuk memastikan keberlanjutan lingkungan, Kerjasama dengan organisasi lingkungan dan masyarakat sipil untuk memantau dampak ekologi.

Tantangan dan Solusi

Pembukaan lahan ini menimbulkan beberapa tantangan: Kerusakan lingkungan dan kehilangan biodiversitas, Konflik lahan dan dampak sosial, Ketergantungan pada subsidi dan dukungan pemerintah, Perubahan iklim dan ketahanan pangan.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah harus: Mengembangkan kebijakan yang seimbang antara pangan dan ekologi, Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekologi, Mengawasi dan mengevaluasi kebijakan pembukaan lahan, Mengembangkan teknologi pertanian yang ramah lingkungan, Meningkatkan kerjasama dengan organisasi lingkungan dan masyarakat sipil.

Kesimpulan

Pembukaan lahan 20 juta hektar oleh pemerintah Indonesia merupakan kebijakan yang kontroversial. Meskipun memiliki potensi meningkatkan produksi pangan, kebijakan ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang kerusakan lingkungan dan kehilangan biodiversitas. Pemerintah harus mengembangkan kebijakan yang seimbang antara pangan dan ekologi untuk memastikan keberlanjutan lingkungan dan ketahanan pangan nasional.

Daftar Pustaka

1. Badan Pusat Statistik. (2022). Data Impor Beras.

2. World Wildlife Fund. (2022). Laporan Kerusakan Hutan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun