Mohon tunggu...
Fahrul HusnaKusuma
Fahrul HusnaKusuma Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Amikom Purwokerto

BD20A Universitas Amikom Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membuka Usaha Thrift Store di Usia Muda

25 April 2021   09:45 Diperbarui: 25 April 2021   09:47 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu Thrift store?

Thrift dalam bahasa Indonesia berarti penghematan atau cara menggunakan uang agar tidak boros dan store adalah toko berarti toko. Dengan begitu Thrift store bisa dikatakan sebagai toko penghematan. Toko penghematan yang dimaksud disini yaitu menjual barang second impor dengan kualitas yang masih bagus akan tetapi harganya yang murah dan terjangkau. Biasanya barang yang dijual di Thrift store adalah barang yang branded dan juga barang langka.

Barang apa saja yang dijual?

Didalam Thrif tstore menjual berbagai macam barang seperti pakaian, tas, sepatu, dll.

  • Pakaian

Pakaian sekarang sedang digemari oleh kalangan muda, apalagi pakaian keluaran brand besar dunia. Dalam jenis ini memiliki berbagai kategori dimulai dari kemeja, kaos, sweater, hoodie, crewneck, celana jeans, dll.

  • Tas

Tas juga sering diperjual belikan di Thrift store, semakin bagus nama brand dan kelangkaannya maka harganya pun semakin tinggi.

  • Sepatu

Selain pakaian dan tas, sepatu biasanya juga dijual di Thrift store. Seperti biasa semakin besar nama brand dan kelangkaannya maka harga semakin tinggi, apabila terdapat box dan nota harganya pun bisa lebih tinggi.

Kelebihan dan kekurangan membuka Thrif tstore

  • Kelebihan
    • Sedang digemari oleh remaja
    • Modal kecil untung besar
    • Banyak peminat
    • Kekinian, karena baru di Indonesia
  • Kekurangan
    • Bagi orang yang tidak tahu brand, barang bekas tetaplah barang bekas yang pernah orang pakai jadi enggan untuk membeli
    • Tidak semua barangnya bagus saat kulak, karena sistemnya membeli 1 bal/1 karung yang berisi 50-100 barang secara acak.

Prodi Bisnis Digital

Universitas Amikom Purwokerto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun