Mohon tunggu...
Fahrul GhaniMuhaimin
Fahrul GhaniMuhaimin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Biologi UM

Mahasiswa Biologi Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan Deteksi Senyawa Aditif pada Makanan bagi Guru Sekolah Dasar di Kota Malang

21 November 2020   19:55 Diperbarui: 21 November 2020   19:58 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemateri pelatihan dari Jurusan Biologi UM dan Kepala Sekolah SDN Percobaan 1 Malang

Malang - Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah merupakan perilaku yang ditampilkan oleh siswa, guru, dan semua warga sekolah. Contoh aktivitas PHBS di lingkungan sekolah meliputi mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun, memberantas jentik nyamuk, dan mengkonsumsi jajanan sehat di sekolah. 

Pihak sekolah sebaiknya melakukan pemantauan terhadap macam jajanan yang dijual di sekitar sekolah dan kandungan senyawa aditif yang ditambahkan pada jajanan yang dijual tersebut.

Pemakaian bahan tambahan pangan seperti pengawet makanan semakin banyak digunakan dalam masyarakat. Efek dari penggunaan bahan pengawet yang berlebihan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. 

Para guru juga ikut bertanggung jawab dalam hal kesehatan jasmani dan rohani peserta didik selama di lingkungan sekolah, karena itu perlu memiliki pengetahun tentang kandungan dan cara mendeteksi zat aditif dalam pangan dan jajanan anak sekolah (PJAS) terutama yang dijual di sekitar sekolah. 

Pada umumnya setiap Sekolah Dasar yang ada di Kota Malang khususnya Kecamatan Lowokwaru memiliki kantin sebagai salah satu fasilitas sekolah. Dalam mewujudkan kantin sekolah yang sehat, maka jajanan yang dijual harus aman dikonsumsi, karena itu perlu pendeteksian ada tidaknya kandungan bahan aditif. 

Deteksi ini diperlukan untuk mengetahui apakah jenis dan kadar bahan aditif dalam jajanan tersebut masih diperbolehkan atau tidak sesuai dengan ketentuan BPOM. .

Peningkatan ketrampilan guru Sekolah Dasar di Kecamatan Lowokwaru dilakukan dengan memberikan pelatihan. Pelatihan tersebut diberikan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Jurusan Biologi FMIPA UM yang diketuai oleh ibu Sofia Ery Rahayu.  Materi pelatihan yang diberikan oleh Tim Pengabdian Masyarakat tersebut meliputi penentuan jenis dan kadar senyawa aditif yang terdapat dalam makanan dengan teknik mendeteksi  secara kualitatif senyawa aditif tersebut.

Pelaksanaan pelatihan dilakukan pada bulan November 2020 di SDN Percobaan 1 Malang. Pada saat pelaksanaan pelatihan masih masa pandemi Covid-19, maka pelaksanaan pelatihan tetap  memperhatikan protokol kesehatan yaitu memakai masker dan jumlah peserta dibatasi sekitar 27 guru SD. 

Guru SD tersebut berasal dari 5 SD Negeri yang ada di Kecamatan Lowokwaru Malang. Pelaksanaan pelatihan terdiri atas 2 kegiatan yaitu pemberian materi dan praktek. Pada saat praktek dibentuk kelompok kecil yang anggotanya terdiri atas 3 guru.

Kegiatan pemberian pelatihan
Kegiatan pemberian pelatihan

Kegiatan pengujian keberadaan zat warna sintetis
Kegiatan pengujian keberadaan zat warna sintetis

Kegiatan pengujian keberadaan zat pengawet dalam makanan
Kegiatan pengujian keberadaan zat pengawet dalam makanan

Kegiatan pengujian keberadaan pemanis sintetis dalam minuman
Kegiatan pengujian keberadaan pemanis sintetis dalam minuman

Para peserta pelatihan sangat aktif dan antusias dalam mengikuti pelatihan. Hal ini dikarenakan para peserta ada yang belum pernah sama sekali melakukan uji bahan aditif pada makanan. 

Sebaliknya para peserta ada juga yang mengatakan bahwa pernah melakukan uji bahan aditif, namun berbeda teknik pendeteksian senyawa aditif. 

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat FMIPA UM berharap semoga para guru yang telah mengikuti pelatihan dapat melakukan pengujian sederhana tentang keberadaan senyawa aditif pada makanan khususnya yang dijual di kantin sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun