Memang perlu diakui, selain sebagai tempat makan, Warmindo juga menjadi ruang sosial bagi mahasiswa. Di sini, mereka bisa mengerjakan tugas, berdiskusi, atau sekadar melepas penat setelah seharian berkutat dengan perkuliahan. Nuansa kekeluargaan yang dihadirkan oleh pemilik Warmindo membuat para pelanggan merasa seperti di rumah sendiri.
Meski zaman terus berubah dan tren kuliner datang silih berganti, Warmindo tetap bertahan dan bahkan berkembang. Keberadaannya bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang persaudaraan antara pendatang dari Sunda dengan komunitas kampus. Warmindo telah menjadi bukti nyata bahwa cita rasa dan kehangatan Sunda mampu menembus batas geografis, menciptakan 'rumah' bagi para perantau mahasiswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H