Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Markas Daerah Kabupaten Blitar melaksanakan Pelatihan SAR di Hutan Gunung Betet, 6-7 Juli 2024.
Kegiatan tersebut diikuti 60 peserta, serta melibatkan sekitar 20 panitia dan instruktur. Peserta merupakan perwakilan dari 15 Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah se-Kabupaten Blitar.
Selama dua hari satu malam, para peserta digembleng beberapa materi mulai dari disiplin Kokam, Ke-Muhammadiyahan, Management Dapur Umum, Vertikal Rescue hingga Water Rescue.
Seluruh sesi materi SAR darat dan air dibimbing langsung oleh tim MDMC Kabupaten Blitar. Sementara materi Ke-Kokaman dibawakan oleh senior Kokam Jawa Timur, Komandan Ashuri.
Inspektur upacara pada Apel Pembukaan adalah Sunan Mahmud, selaku Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Blitar.
Ia mengapresiasi terselenggaranya acara Latihan Gabungan tersebut, dan berpesan 3 hal, yang merupakan tujuan terbentuknya Kokam, yaitu mempertahankan Ukhuwah Islamiyah, menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI, serta pengamanan misi kemanusiaan.
"Terima kasih kepada Pemuda Muhammadiyah yang telah mencetak kader-kader muda untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga aset Muhammadiyah," ungkapnya dalam sambutan pembukaan.
Hari pertama, para peserta langsung digembleng disiplin Kokam oleh Komandan Ashuri dan Komandan Giono, dilanjutkan Shalat Jama' Magrib dan Isya berjamaah.
Pada sesi makan malam  panitia tidak menyediakan alat makan, peserta harus mencari daun Jati atau daun Pisang di dalam hutan sebagai alas makan.
Sebelum memasuki materi Ke-Muhammadiyahan yang disampikan Zainal Arifin dan Erfa'i dari PDM Kabupaten Blitar, para peserta diberi pengantar materi BHD (Bantuan Hidup Dasar) oleh tim medis MDMC.
Jelang tengah malam, para peserta dibagi menjadi 8 kelompok untuk mengikuti jelajah malam, menyusur Hutan Gunung Betet yang gelap dan rimbun sekaligus belajar survival.
Turut hadir di lokasi, tim medis dari RSI dan RSU Aminah yang siaga memantau kesehatan para peserta, mengingat acara tersebut memerlukan ketahanan fisik yang prima.
Pagi har, selepas Shalat Subuh berjamaah dan Tausiyah, dilanjutkan sesi materi SAR, diawali dengan pengenalan alat-alat SAR, lalu teori dan praktek menggunakan Chainsaw untuk evakuasi bencana.
Peserta kemudian dibagi dua regu untuk mengikuti materi Vertikal Rescue dan Water Rescue. Praktek Vertical Rescue dilakuan di hutan, sementara Water Rescue dilakukan di Sungai Lodagung.
Acara diakhiri dengan apel penutupan, kali ini seluruh petugas apel diambil dari peserta mulai dari MC, Komandan Upacara, Komandan Pleton, Tilawah dan Doa.
"Ini bertujuan agar mereka punya pengalaman jika sewaktu-waktu diundang mengikuti kegiatan upacara oleh instansi pemerintah, apalagi jika ditunjuk menjadi petugas upacara," jelas Komandan Ashuri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H