Membahas insomnia, saya jadi teringat buku karya Arita Hideho berjudul: No Kara Stress o Kesu Gijutsu, yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Penerbit Gramedia (2016).
Versi bahasa Indonesianya adalah Teknik Menghilangkan Stress dari Otak, Serotonin dan Air Mata Pengubah Hidup.
Arita Hideho lahir di Tokyo, 1948 silam dan merupakan Profesor Integrative Physiology, Fakultas Kedokteran Unversitas Toho. Ia banyak meneliti tentang Meditasi dan teknik pernafasan.
Buku yang ia tulis sangatlah menarik dan praktikal, sebab lebih banyak merekomendasikan pada perubahan gaya hidup/habit untuk menciptakan kehidupan yang sehat dan produktif.
Memasuki halaman 82, ada sub judul yang menarik: "Insomnia" bisa dihilangkan dengan Serotonin.
Buku itu secara luas memang membahas seputar stress dan depresi, namun kali ini saya akan sedikit mengulas bagian insomnia yang juga menjadi sub pembahasan.
Insomnia atau kesulitan tidur di malam hari tak bisa disepelekan, sebab tidur yang berkualitas sangat mendukung aktivitas keesokan harinya.
Kurang tidur di malam hari sangat memengaruhi fisik dan mental, kondisi tubuh pun jadi tak nyaman, hal ini sangat berpengaruh pada produktifitas kinerja.
Stress bisa memicu insomnia, begitupun sebaliknya, insomnia bisa memicu stress. Keduanya sangat berkaitan erat, dan oleh sebab itu agaknya ini sangat penting untuk dibahas.
***
Kepakaran Arita Hideho lebih banyak memang pada penguasaannya terkait Hormon Serotonin, yang kerap disebut Hormon Kebahagiaan. Ia menyebut terjadinya insomnia karena kekurangan Hormon Serotonin.