Santri di tahun 2022.
Agenda di Kebun Kopi Karanganyar tersebut menjadi penutup sekaligus agenda terakhir Program Pelatihan untukKepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Blitar, Ir. M. Krisna Triatmanto, M.Si menjelaskan jika program literasi inklusi menegaskan bahwa Perpustakaan sekarang sudah lebih maju.
"Perpustakaan bukan lagi gudang buku, namun bagaimana kegiatan literasi juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Satu pesantren satu produk
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setda Kabupaten Blitar, Mikael Hankam Indoro, dalam sambutannya menjelaskan tentang program One Pesantren One Product (OPOP).
Ia mewakili Pemerintah Kabupaten Blitar membuka acara Pelatihan Menulis Konten Kreatif tersebut dan berharap ilmu yang didapat bisa dipraktekkan untuk mempromosikan produk-produk di Pesantren.
One Pesantren One Product (OPOP) merupakan turunan dari program Panca Bhakti Bupati Blitar, dengan sasaran utama adalah santri dan Pondok Pesantren.
Selain OPOP juga ada program One Village One Product (OVOP). Diharapkan program tersebut dampat meningkatkan ekonomi masyarakat terutama untuk pemulihan setelah Pandemi Covid-19.
Narasumber pada pelatihan terakhir ini adalah aktivis literasi yang juga pengurus Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kabupaten Blitar 2020-2023, yaitu: Karis Rosida, Ahmad Fahrizal Aziz dan Yanu Aribowo.
Para santri diajak mengenal dunia digital, mulai dari perubahan gaya hidup, platform yang bisa menghasilkan uang, teknik menulis efektif di media digital, hingga menulis konten sejarah lokal khususnya sejarah Pondok Pesanteennya masing-masing.