Paling banyak disajikan lebaran ke-8 sebagai penutup hari raya Idulfitri, digelar bersama-sama di Masjid atau Mushola sekaligus untuk doa dan selamatan karena telah menjalankan puasa Syawal. Biasanya puasa syawal dimulai dari lebaran ke-2 sampai ke-7 (selama enam hari).
Namun kupatan juga dilakukan sendiri, dengan cara dikirimkan ke para tetangga. Hal ini biasanya untuk pengiling iling (pengingat) untuk keluarga yang sudah meninggal sebagai pengganti ucapan minta maaf.
Kupat sendiri sering diidentifikasikan dari bahasa Jawa. Kupat/ ngaku lepat atau mengakui bahwa sebagai manusia pasti memiliki kesalahan, termasuk yang sudah meninggal dunia.
Lebih spesifik mereka yang menggelar kupatan biasanya adalah yang anggota keluarganya sudah meninggal, terutama suami, istri dan anak-anaknya.
Namun di era modern sekarang ini, ketupat sudah mengalami pergeseran makna dan dikenal hanya sebatas makanan, bahkan diperjual belikan. Tidak ada filosofi atau pemaknaan khusus selain menjadikan ketupat bagian dari hidangan khas Idulfitri.
Blitar, 18 Mei 2021
Ahmad Fahrizal Aziz
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H