Ketika 1 April 1906 dijadikan hari lahir Kota Blitar, dari kalangan pegiat sejarah pun ada yang menanyakan, kenapa tanggal itu yang dipilih? Bukankah itu tanggal dibentuknya Gemeente atau Kota Praja oleh Penjajah Hindia Belanda?
Lalu, ada juga yang berpendapat bahwa usia kota Blitar seharusnya menyesuaikan dengan hari kemerdekaan. Sehingga dengan begini tidak ada kota atau kabupaten yang jauh lebih tua dari usia negara.
Namun ada pendapat, seharusnya hari lahir diambil dari pertama kali nama "blitar" itu dipakai. Apakah itu mengacu pada Prasasti Balitar pada era Jayanegara, Raja Majapahit, atau era setelahnya yang jelas menggunakan kata "blitar".
Bahkan ada yang mengusulkan agar hari lahir Blitar diambil dari usia keberadaan "komunitas" di wilayah Blitar. Sejauh ini sumber tertua adalah dari Prasasti Kinwu era Kerajaan Balitung, yang berarti usianya lebih dari 1.000 tahun.
Ada lagi sumber yang diambil dari peninggalan Kerajaan Singosari, atau era Kerjaan Mataram Islam dan seterusnya.
Sebuah Kesepakatan
Kenapa tanggal 1 April 1906 dijadikan dasar hari lahir Kota Blitar, saya pun juga kurang tahu. Bisa jadi karena sebuah kesepakatan. Karena sebelum tahun 1906, Blitar sudah dipimpin seorang Adipati atau Bupati.
Artinya sebelum dibentuk Gemeente, Blitar sudah ada. Pembentukan Gemeente atau Kota Praja membuat posisi Blitar jadi lebih khusus. Sebab hanya ada 15 daerah yang dipilih sebagai Kota Praja, Blitar salah satunya.
Bisa jadi pada tanggal 1 April 1906 itulah lahir dua wilayah administratif yang berbeda antara Kadipaten Blitar dan Kota Praja Blitar.
Meskipun setelah Kemerdekaan kemudian disebut Kota Madya, dan baru pada 1999 Kota Madya dibagi dalam wilayah Kota dan Kabupaten. Maka ada yang berpendapat bahwa yang paling pas, Kota Blitar ya lahir pada 1999. Namun usul itu tidak mungkin diterima.
Kota Praja atau Gemeente
Dengan menjadi Gemeente, maka sebuah daerah memiliki seorang burgemeester atau Walikota. Sampai tahun 1908, sudah ada 15 Gemeente yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda.
1 April 1906 adalah tanggal dan tahun dibentuknya 3 daerah Gemeente, yaitu Kota Malang, Kota Sukabumi dan Kota Blitar. Maka ketiga kota itu merayakan ulang tahun yang sama dengan usia yang sama.
Setelah Kemerdekaan, Gemeente Blitar sendiri berubah menjadi Kota Madya, yang intinya hampir sama secara bahasa.
Kenapa Hindia Belanda membentuk Gemeente? Bisa disebut, Gemeente adalah daerah prioritas yang menjadi pusat industrialisasi.
Daerah lain yang dipilih adalah Batavia (Jakarta Pusat), Messter Cornelis (Jatinegara), Buitenzorg (Bogor), Bandung, Cirebon, Pekalongan, Tegal, Semarang, Surabaya, Magelang, Kediri, Padang, Palembang, dan Makassar.
Blitar termasuk daerah yang prioritaskan, karenanya banyak sekali sekolah didirikan mulai tingkat dasar hingga menengah tinggi, bahkan sempat menjadi Kota Pelajar pada era Hindia Belanda. Meskipun sebagai kota industri, Blitar tak terlalu berkembang.
1 April lebih tepat
Sebagai sebuah kota, pemilihan 1 April 1906 sebagai hari lahir memang lebih tepat. Ini dikarenakan juga adanya wilayah Kabupaten Blitar.
Beberapa versi sejarah berdasar penemuan-penemuan sejarah itu mungkin bisa diaplikasikan untuk melacak hari lahir Blitar secara umum.
Meskipun Kota Blitar sekarang berbeda dengan Gemeente pada zaman dulu atau Kota Madya pada era Orde Baru. Setelah adanya otonomi daerah, Kota Blitar statusnya sama dengan kota-kota lain di Indonesia.
Maka, jika harus menimang versi-versi sejarah yang beredar, semuanya punya dasar masing-masing, namun harus diakui bahwa sistem pemerintahan era Hindia Belanda itulah yang akhirnya diteruskan.
Jika saat itu tidak dibentuk Gemeente, akankah lahir Kota Blitar? Apakah akan ada Kota Madya, dan apakah akan ada pembagian kota dan kabupaten?
Jadi terlepas dari segala perdebatan soal sejarah, 1 April 1906 memang paling tepat dijadikan hari lahir kota Blitar.
Blitar, 1 April 2021
Ahmad Fahrizal Aziz
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H