Mohon tunggu...
Ahmad Fahrizal Aziz
Ahmad Fahrizal Aziz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Blogger

Sekretaris GPMB Kab. Blitar, blog pribadi klik www.jurnalrasa.my.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah Masuknya Islam ke Blitar

3 September 2020   06:49 Diperbarui: 3 September 2020   06:54 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Agung Kota Blitar. Dok/pribadi

Era hijrahnya Laskar Diponegoro

Pengaruh hijrahnya Laskar Diponegoro, terutama pasca berakhirnya Perang Jawa (1825-1830) menyumbang cukup masif penyebaran Islam di wilayah Blitar.

Inilah yang mendapatkan porsi cukup banyak dalam buku karya Indah Iriani tersebut. Lalu, kenapa Blitar dipilih sebagai tempat hijrah?

Laskar Diponegoro adalah pengikut setia Pangeran Diponegoro yang melawan Belanda. Selain Pangeran Diponegoro, ada sosok lain yang juga sangat anti Belanda, yaitu Raden Mas Said/Mangkunegara I atau yang berjuluk Pangeran Sambernyowo.

Adipati Srengat, R.Ng Mertokusumo adalah cucu Mangkunegara I. Artinya ada kaitan semangat ideologis antara trah atau pengikut Pangeran Diponegoro dengan trah Mangkunegara I.

Konon, karena ia melindungi dan bahkan memberi ruang pada Laskar Diponegoro, Adipati Srengat diberhentikan jabatannya oleh Belanda dan digantikan oleh Ronggo Hadinegoro, yang adalah Adipati Blitar.

Kadipaten Srengat dilebur jadi satu dengan Kadipaten Blitar dan pusatnya dipindah ke Pakunden, yang sekarang di utara alun-alun, lokasi itu menggunakan nama Ronggo Hadinegoro.

Namun para Laskar Diponegoro sudah babat alas dan mendirikan pemukiman di sekitar Blitar. Itulah sejarah kenapa banyak daerah, di area Kecamatan Srengat, Ponggok, Undanawu, Wonodadi dan Sanankulon kini, sama dengan beberapa nama di daerah Sleman Yogyakarta.

Para Laskar yang menyebar ke berbagai daerah itu kemudian menjadi tokoh Islam setempat, mendirikan Mushola bahkan mendirikan Pondok Pesantren. Buku karya Indah Iriani menulis beberapa jejak penerus atau keturunan para Laskar Diponegoro tersebut, yang sangat penting diketahui. (Lebih lengkapnya bisa membaca buku tersebut).

Tablig H. Sudja'

Lahirnya Muhammadiyah pada 1912, turut mewarnai corak keberagamaan di Blitar. Salah satunya, lewat pengaruh H. Muhammad Sudja', murid KH. Ahmad Dahlan yang adalah pendiri Muhammadiyah di Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun