Ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan non akademik yang dimiliki sekolah, bertujuan untuk mewadahi hobi dan meningkatkan skill siswa, serta melatih jiwa berorganisasi. Dalam berorganisasi, selain belajar bekerjasama, juga menempa jiwa kepemimpinan.
Maka tak jarang kita temui, siswa yang kemampuan akademiknya biasa saja di kelas, namun memiliki kemampuan lebih di ekstrakurikuler. Misalnya yang berkaitan dengan olahraga.
Artinya, ekstrakurikuler memiliki peran yang tak kalah penting jika dibanding kegiatan belajar mengajar di kelas.
Sebab lewat ekstrakurikuler juga lah, kadang siswa menemukan nilai dan konsep dirinya, pada bidang keahlian yang mereka kuasahi, yang tak terwadahi ketika di ruang kelas.
Itu membuatnya lebih percaya diri dan optimis, sebab ia punya ruang untuk berkembang, sesuai dengan hobi dan passionnya.
Salah satu ekstrakurikuler yang sebenarnya sangat penting adalah Jurnalistik. Kenapa?
Tinjauan historis
Kemampuan jurnalistik seolah menjadi kemampuan dasar yang dimiliki hampir seluruh tokoh pergerakan di era revolusi.
Sebut saja Bung Karno, Bung Hatta, Sjahrir, Agus Salim, Moh Yamin, Buya Hamka sampai generasi sebelumnya seperti H.O.S Tjokroaminoto, Cipto Mangunkusumo, dan lain sebagainya, memiliki kemampuan Jurnalistik.
Salah satu keahlian mereka yang mencolok adalah, bisa menulis. Bahkan melahirkan karya tulis yang fenomenal.
Baca juga: Jangan Asal! Ketahui Syarat-syarat dalam Melakukan Foto Jurnalistik