Mohon tunggu...
Ahmad Fahrizal Aziz
Ahmad Fahrizal Aziz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Blogger

Sekretaris GPMB Kab. Blitar, blog pribadi klik www.jurnalrasa.my.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pahlawan yang Dikira Preman

1 September 2015   17:08 Diperbarui: 1 September 2015   17:16 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tapi kendala terbesar masyarakat kita adalah Pendidikan. Bukan hanya pendidikan formal, tapi juga wawasan tentang mengelola dana. Misalkan jika si A punya uang 2 juta. Untuk apa uang ini? untuk dibelikan barang-barang, atau diputar untuk usaha. Usaha sederhana misalkan, berjualan pulsa. 2 juta adalah modal yang cukup. Atau untuk usaha kecil lain yang bisa memutar uang 2 juta menjadi lebih optimal.

Andai semua BPR punya ‘idealisme’ semacam itu, dalam arti tidak hanya meminjami uang, tapi juga mendorong seseorang untuk berwirausaha dan mengembangkan usahanya, maka begitu majunya kehidupan masyarakat kita. dan pria berjaket hitam, bercelana hitam, dan ber-sepatu pantofel tersebut tentu tidak akan disalah pahamkan sebagai preman lagi, mungkin bisa jadi pahlawan.

Pahlawannya orang-orang kelas kecil dan menengah.

Blitar, 30 Agustus 2015
A Fahrizal Aziz

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun