Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus corona, sebuah makhluk sangat kecil berukuran sekitar 125 nanometer namun bisa menyebabkan kematian. Covid-19 ditandai dengan munculnya gejala batuk pilek, flu, demam, gangguan pernapasan, namun ada juga yang tidak nampak/muncul gejalanya, dan dalam kondisi parah bisa menyebabkan gagal napas dan berakhir pada kematian. Penularannya melalui droplets atau percikan batuk atau bersin.Â
Virus dapat berpindah secara langsung melalui percikan batuk atau bersin dan napas orang yang terinfeksi yang kemudian terhirup orang sehat. Virus juga dapat menyebar secara tidak langsung melalui benda-benda yang tercemar virus akibat percikan atau sentuhan tangan yang tercemar virus. Virus bisa tertinggal di permukaan benda-benda dan hidup selama beberapa jam hingga beberapa hari, namun cairan disinfektan dapat membunuhnya.Â
Penyakit ini belum ada obat/vaksinnya dan sudah menjadi pandemi yang menyebabkan banyak kematian di dunia maupun di Indonesia dan sampai saat ini kasusnya masih terus meningkat.
Untuk melawan virus hal utama yang perlu kita lakukan adalah melakukan tindakan pencegahan seperti: sering cuci tangan pakai sabun, menerapkan etika batuk/pakai masker, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga jarak dan hindari kerumunan.
Tujuan dari New Normal adalah agar masyarakat tetap produktif dan aman dari Covid-19 di masa pandemi.
Selanjutnya agar New Normal lebih mudah diinternalisasikan oleh masyarakat maka
"New Normal" dinarasikan menjadi "Adaptasi Kebiasaan Baru". Maksud dari Adaptasi Kebiasaan Baru adalah agar kita bisa bekerja, belajar dan beraktivitas dengan produktif di era Pandemi Covid-19.
Kebiasaan baru untuk hidup lebih sehat harus terus menerus dilakukan di masyarakat dan setiap individu, sehingga menjadi norma sosial dan norma individu baru dalam kehidupan sehari hari.
Bila kebiasaan baru tidak dilakukan secara disiplin atau hanya dilakukan oleh sekelompok orang saja, maka hal ini bisa menjadi ancaman wabah gelombang kedua. Kebiasaan lama yang sering dilakukan, seperti bersalaman, cipika-cipiki, cium tangan, berkerumun/ bergerombol, malas cuci tangan harus mulai ditinggalkan karena mendukung penularan Covid-19.
Lantas bagaimana peran dan andil Kesehatan Masyarakat dalam Adaptasi Kebiasaan Baru dan pencegahan COVId-19?
Mendidik :Â
- Memelihara kebersihan diri
- Membiasakan cuci tangan
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Menggunakan masker
- Membiasakan konsumsi buah dan sayur
- Olahraga
Melibatkan :
- Membentuk relawan tanggap Corona.
- Berpartisipasi bersama dalam penanganan.
Memberdayakan :
- Mengidentifikasi potensi
- Menggali potensi yang mereka miliki
- Memanfaatkan potensi demi kepentingan mereka.
Bagaimana Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat dalam Pencegahan Covid-19?
- Melakukan edukasi dan sosialisasi, promosi secara rutin  tentang strategi penanggulangan Covid 19
- Menyediakan informasi untuk membreak down mitos dan rumor tentang Covid 19, agar masyarakat tidak panik
- Identifikasi populasi yang beresiko (kelompok yg rentan)
- Mensupport isolasi mandiri dan memantau masyarakat serta memastikan penyaluran bahan makanan, sosial ekonomi dan obat -- obatan.
- Merujuk pasien ke Rumah sakit apabila masyarakat menunjukan gejala covid 19.
- Mengatasi misinformasi, ketakutan yang berlebihan dan ketidak percayaan terhadap sistem kesehatan.
- Membangun sistem evaluasi yang komprehensif dan terukur.
Salam Sehat
Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI