Mohon tunggu...
fahriza mahestya
fahriza mahestya Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa

Whatever you are be a good one

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi pribadi yang matang: sebuah perjalanan

26 Desember 2020   15:20 Diperbarui: 30 Desember 2020   21:21 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        

   Filosofi kehidupan yang saya anut adalah whatever you are be a good one kurang lebih artinya apapun yang saya lakukan itulah yang terbaik untuk saya. Melalui paradigma psikologi pertumbuhan oleh para tokoh Erick Fromm, Carl Rogers, dan Gordon Allport ada kebiasaan-kebiasaan positif yang dikenal dengan 7 habbits yang bisa membentuk pribadi yang matang seperti dikehidupan saya yaitu:

  • Be proactive : Mari belajar menjadi proaktif dan tidak reaktif, apapun kondisi baik itu respon ataupun kejadian yang terjadi pada diri saya tidak serta merta membuat saya menjadi reaktif dengan langsung meresponnya tetapi sikap saya tergantung pada hasil analisa yang saya pikir di logika dan suasana hati. Karena ada 4 anugerah manusiawi yang secara bertahap dapat dideskripsikan sebagai berikut yaitu stop pada stimulus lalu memikirkan kebebasan memilih seperti kesadaran diri, imajinasi, sesuai hati nuraini dan kehendak bebas. Kemudian baru memilih respon. 
  • Tujuan akhir : Saya terbiasa memulai sesuatu dengan memikirkan tujuan diakhir terlebih dahulu karena dari situ saya bisa membuat rencana untuk kedepannya lalu mewujudkannya dengan misi yang saya buat dengan sistematis sesuai tahapan yang menurut saya dibutuhkan agar usaha saya berhasil.
  • Put First Things First : Saya membuat skala prioritas atas semua hal yang saya lakukan, saya aktif mengikuti banyak kegiatan diluar kampus seperti seminar, workshop, ikut dalam kegiatan volunteer. Saya memaksimalkan waktu terutama weekend untuk kegiatan dan menyibukan diri sambil menambah ilmu terutama menambah relasi bisa juga waktu sehabis kuliah.
  • Berpikir menang-menang : Papa saya adalah orang yang membangun karakter saya menjadi orang yang selalu bersikap baik kepada orang lain. Berusaha maksimal untuk mencapai apa yang menjadi keinginan. Papa adalah orang yang menurut saya hebat, bisa mempengaruhi orang lain untuk maju berkembang, ramah kepada orang lain itu yang membuat saya bangga dengan papa dan pengalaman papa menjadi inspirasi saya. Apapun kegiatan yang saya lakukan selalu didukung oleh papa saya, yang penting positif dan bermanfaat untuk saya. Saya selalu dinasihati agar saya sebagai perempuan bisa menjaga diri dengan baik.
  • Berusahalah untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti : Terkait bagaimana relasi kita dengan orang lain, ketika kita berelasi secara spesifik melalui berkomunikasi dengan orang lain akan membentuk menjadi karakter yang kuat sehingga menjadi pribadi yang efektif. Karena kalau kita bisa membiasakan diri orang lain maka akan menciptakan suasana nyaman dalam berkomunikasi. Pertama dari apa yang sudah kita pelajari selanjutnya dari situ kita mendapatkan kesimpulan apa yang kita buat selanjutnya, berpikir menang-menang itu dengan cara melihat/frame makannya diberi istilah menang-menang dengan selalu berinteraksi tanpa menekan orang lain sehingga tabungan (Emotional Bank Account) kita harus banyak. Lalu kita bentuk secara nyata dan berusaha mengerti sebelum dimengerti. Setelah tahap ini sudah dilalui maka akan terbentuk sinergi. Maka dari itu kita perlu berempati dengan lebih banyak mendengarkan, itu penting karena mendengarkan ini merupakan prinsip dasar sehingga frame/mindset kita perlu diubah. Komunikasi dengan cara berempati tadi bentuk konkrit operasionalnya bagaimana ? pada kenyataanya kata-kata yang kita keluarkan itu pengaruhnya 7%, selanjutnya nada, intonasi, kejelasan, power pengaruhnya 40% sisanya bahasa tubuh seperti posisi duduk, cara mendengarkan, tatapan mata, anggukan kepala itu menggambarkan cara komunikasi efektif. Dan bahasa tubuh itu memang sangat kuat pengaruhnya dalam proses komunikasi maka akan lebih terlihat dalam lawan bicara anda, maka sisihkan waktu 5-10 menit itu menjadi efektif ketika kita sepenuh hati mencurahkan semua perhatian kita dengan mendengarkan pendapat yang dikeluarkan oleh lawan bicara secara lengkap tanpa memotong, mematahkan atau bahkan menilai. Hal ini menjadi poin terpenting.
  • Bersinergilah : Adalah dengan memanfaatkan perbedaan, kerjasama, keterbukaan pikiran, akan menemukan cara baru yang lebih baik. Merayakan perbedaan dengan toleransi, menerima pendapat, menghargai dan akhirnya merayakan ''Kekuatan terletak dalam perbedaan, bukan dalam persamaan'' --Stephen R. Covey. Dari hal ini saya mampu menjadi manusia yang kuat ketika berada dilingkungan yang cenderung berpotensi menjatuhkan karena ada dukungan keluarga dan sahabat yang mau bekerja sama, bertoleransi ketika berpendapat jika ada yang salah akan saling berintropeksi dan menasihati, saling menerima kekurangan dan perbedaan. Gambarannya jika sahabat saya mempunyai karakter api saya akan menjadi esnya, menghargai pendapat satu dengan lainnya. Kita bisa melakukan sedikit perayaan apabila kita bisa mencapai itu semua kita melakukan selebrasi makan bersama.
  • Asahlah gergajimu :Apabila kita bisa mencapai hasil yang diinginkan secara berulang berarti Kita memiliki kemampuan produksi/produktifitas yang baik dari aset yang dimiliki. Aset pertama terkait fisik seperti berolahraga, memenuhi gizi seimbang, dan melakukan manajemen setres, yang kedua pengkondisian mental dengan melakukan hal2 yang saya sukai seperti membaca novel. Visualisasikan apa yang menjadi keinginan kita dengan melakukan perencanan terlebih dahulu lalu mewujudkannya dengan misi step by step dengan usaha, sharing keluarga dan dukungan teman, serta buat tulisan mengenai hal apa saja yang diinginkan. Tahap selanjutnya adalah sosial/emosional seperti Emosional Bank Account karena dalam kehidupan saya hal terpenting adalah hubungan/dukungan keluarga terhadap setiap hal yg saya lakukan, kritikan itu juga penting karena membuat saya banyak melakukan perbaikan serta empati terhadap lingkungan kita sendiri. Sinergi membuat manusia menjadi kuat. Dukungan dari keluarga maupun sahabat sangat penting, jangan lupa rayakan ketika telah mencapainya. Hal terakhir terkait spiritual, jangan lupa selalu bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikan nikmat dalam kehidupan. Jangan lupa lakukan refreshing, serta selalu membangun relasi dengan lingkungan sekitar kita dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun