Perlu dilakukan sebuah revolusi mental kepada para pemimpin dan kaum muda negeri ini. Agar dapat menyadari dan peka terhadap permasalahan social yang dialami oleh masyarakat. Pembenahan dalam sitem ekonomi politik tidak hanya memerlukan transformasi ekonomi dan politik, tetapi juga nilai-nilai, moral dan hukum agar tidak tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Sudah waktunya bagi Indonesia berani menyatakan dirinya merdeka secara ekonomi dan politik. Â
 Kesimpulan
Bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa hegemoni dan kepentingan neoliberalisme masuk ke Indonesia. Saat ini Indonesia sekalipun sudah dinyatakan merdeka namun masih terjajah secara ekonomi. Ada beberapa risiko yang akan ditanggung oleh sebuah negara yang telah dikudeta oleh neoliberalisme, yaitu:
Pertama, karena neoliberalisme bertumpu pada persaingan atau kompetisi bukan pada resolusi konflik. Hal ini terkait dengan peran negara sebagai mediator. Negara yang merupakan kontrak politik antar warga negara, melalui proses-proses politik yang disepakati bersama akan kehilangan fungsi ketika rezim pasar melalui korporasinya betul-betul mengkudeta negara. Sebab negaralah yang memiliki manajemen serta administrasi politik guna mengatur dan melayani kebutuhan dasar warga negara.
Kedua, kepastian kehidupan manusia akan kehilangan pijakan. Para neoliberal yang memuja sistem pasar percaya bahwa hanya system pasar yang bebas dapat menggairahkan kehidupan ekonomi.
Ketiga, penghapusan sejumlah aturan, system dan mekanisme negara yang menjadi alat untuk menjamin dalam bentuk subsidi terhadap masyarakat dipenuhi, dan pengalihan kepada pihak swasta.
Untuk itu perlu menumbuhkan, mengembangkan, menyebarkan berbagai wacana ancaman globalisasi tersebut hingga mampu membentuk berbagai komunitas perlawanan sebagaimana yang sudah mulai berjalan dibeberapa negara miskin.[18]
Amien, Rais, Muhammad. Agenda Mendesak Bangsa selamatkan Indonesia. PPSK: Yogyakarta.
Deliarnov. Ekonomi Politik. Erlangga: Jakarta.