Mohon tunggu...
FAHRIZAL SHOFYAN AZIZ
FAHRIZAL SHOFYAN AZIZ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Ahmad Dahlan

Hobi saya ngoding, topik konten yang saya minati adalah tentang teknologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Merubah Sampah Organik Menjadi Harta Berharga bagi Dusun Samiran

5 Maret 2024   23:55 Diperbarui: 5 Maret 2024   23:57 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah organik sebagai jenis sampah dari sisa makhluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia. Sampah organik yang tidak terkelola atau dibuang dengan cara dibakar akan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan setempat.

            Tim mahasiswa KKN UAD Unit V.D.2 Dusun Samiran mengadakan program kerja sosialisasi pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos yang disasarkan kepada perwakilan warga dusun Samiran untuk mengatasi masalah sampah organik.

             "Kami bingung dengan pengelolaan sampah organik nya, biasanya hanya dibakar. Tapi kami butuh solusi yang bermanfaat, seperti menjadikan pupuk kompos itu ide bagus dan menjadi salah satu kebutuhan kami," tutur Karwanto selaku Ketua RT 04 saat dijumpai di rumahnya pada (31/1/2024).

            Dusun Samiran menjadi lokasi program kerja sosialisai pengolahan sampah organik karena tingginya jumlah daun kering yang dihasilkan oleh pepohonan di sekitar wilayah tersebut.

            Program pengolahan sampah organik ini berlangsung pada tanggal 27 Februari. Tanggal tersebut menjadi titik awal bagi upaya kami untuk mengatasi masalah sampah organik yang telah lama mengkhawatirkan warga setempat. Tim mahasiswa KKN UAD Unit V.D.2 Dusun Samiran memulai program sosialisasi tersebut dengan pendukung alat mesin pencacah sampah organik.

            Langkah pengolahannya dengan potong daun kering atau diremas, basahi dengan campuran air, EM4, molase, dan air cucian beras. Simpan dalam drum selama satu minggu kemudian cek konsisten daun Jika belum hancur, basahi lagi dan aduk. Setelah satu minggu lagi, daun akan menjadi lembut. Pupuk kompos siap digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah.

            Pupuk kompos menjadi solusi yang sederhana namun efisien bagi desa tani untuk meningkatkan hasil panen dan mengurangi biaya produksi. Oleh karena itu, Pemuda Dusun Samiran memiliki kesempatan untuk memanfaatkan hasil pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos sebagai peluang bisnis yang berpotensi menghasilkan pendapatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun