Mohon tunggu...
fahrizal mubaroq
fahrizal mubaroq Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan Sastra Inggris

Saya Fahrizal lulusan Universitas Bina Sarana Informatika dari jurusan Sastra Inggris angkatan 19. Saya pernah magang di BUMN selama 5 bulan sebagai Copywriter, selain itu saya pernah mengikuti magang online berbasis project selama 1 bulan sebagai Copywriter dan Digital Marketing di Schoters & Erajaya. Saya suka membaca buku sejarah, bermain game, mendengarkan music, dan berolahraga ringan minimal 1x seminggu. Minat karir saya kedepannya adalah bekerja di bidang kreatif terutama E-Commerce Company/yang terkait dengan pengalaman saya sebelumnya dan juga cukup tertarik untuk terjun ke bidang recruitment.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mustafa Kemal Attaturk, Si Penghancur Kekhalifahan Utsmaniyah Sekaligus Bapak Perubahan Turki

11 Februari 2024   09:06 Diperbarui: 11 Februari 2024   09:06 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Kemudian tanggal 29 Oktober 1923 menjadi hari bersejarah untuk umat Islam di seluruh dunia. Hari itu, rencana awal Mustafa Kemal Attaturk mendapatkan hasilnya. Ia berdiri di podium dan mulai menyampaikan orasinya.

            Secara ringkas, dalam pidato tersebut dia menyebutkan bahwa krisis di Turki pada kala itu bersumber dari sistem pemerintahan saat itu (Dinasti Turki Utsmani). Menurutnya Turki harus menjadi sebuah republik dengan seorang presiden terpilih.

            Pidato tersebut menyudahi Khilafah Islam yang memang sudah hancur sejak tergulingnya Sultan Abdul Hamid II. Pidato itu hanya ibarat sapu yang membersihkan sisa debu kehancuran khilafah yang telah hancur. Mustafa Kemal Attaturk menyempurnakan penutupan buku dengan dipilihnya ia sebagai presiden Turki pertama.

            Akhirnya, pada tanggal 23 Maret 1924, Majelis Nasional mengumumkan bahwa sejak hari itu, Khilafah Islam dihapuskan dan agama harus dipisahkan dari negara. Setelah pengumuman itu, Mustafa Kemal kembali berpidato memerintahkan Gubernur Istanbul untuk segera mengasingkan Sultan Abdul Majid (setelah Sultan Abdul Hamid II, masa kesultanan berikutnya hanyalah sebuah proses menuju kehancuran khilafah). Mustafa Kemal memerintahkan untuk mengusir sultan dan seluruh keluarganya dari Turki sebelum fajar.

            Saya percaya bahwa tak ada satu pun yang terjadi dalam politik adalah sebuah kebetulan. Banyak peristiwa besar dalam sejarah yang didesain dan direncanakan oleh kaum kafir Yahudi terutama kelompok Freemasonry. Maka dari itu kita sebagai kaum muslimin hendaknya selalu bersatu bahkan memperluas persatuan sembari memperkuat iman kita kepada Allah SWT. Terlebih lagi jumlah kaum Muslimin di Indonesia saat ini adalah yang terbanyak di dunia. Tapi jumlah saja tanpa kualitas hanya ibarat buih di lautan. Mudah terhempas gelombang dan hilang tersapu ombak. Orang kafir Yahudi tidak akan rela kualitas diri kita meningkat sebagai kaum beriman. Dan itu yang seharusnya kita ingat. Kita harus meningkatkan kualitas iman, Islam, dan pendidikan atau literasi untuk menunjang perjuangan meninggikan agama Allah yang mulia ini.

            Karena keterbatasan waktu, saya hanya dapat membuat tulisan ini dengan sesingkat singkatnya agar dapat mudah dicerna para pembaca terutama yang belum pernah membaca terkait sejarah Islam. Saya mengucapkan terimakasih dan jazakallah/jazakillah bagi yang sudah membaca tulisan ini dan saya doakan semoga tulisan ini menjadi berkah dan manfaat terutama untuk menambah wawasan soal sejarah Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun