Â
   Pada tanggal 11 September 2024,Di Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an Al Makiyah, Burneh, Bangkalan, menjadi saksi berlangsungnya acara rutinan triwulanan PC ISHARI NU Bangkalan, yang tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antaranggota, tetapi juga sebagai sarana penting untuk melestarikan dan memperkokoh tradisi gerakan rodat serta seni sholawat khas ISHARI. Acara dimulai dengan rangkaian ibtida, dipimpin oleh Agus Abdul Mu'in, yang membangkitkan semangat peserta dengan lantunan sholawat yang khusyuk dan mendalam.
   Selanjutnya, acara berlanjut dengan pembacaan Sholawat Wulidal Habib yang penuh khidmat, menghadirkan suasana religius yang menenangkan hati. Ust. Mahdhori kemudian memimpin sesi pembenahan gerakan rodat, memastikan setiap anggota menguasai dan memahami gerakan dengan benar dan serasi, demi menjaga keindahan dan keselarasan performa bersama. Sesi ini sangat penting untuk menyamakan gerakan di seluruh jamiyah, sebagai salah satu ciri khas ISHARI yang menjunjung tinggi keindahan dalam kesatuan.
   Di sela-sela acara, perhatian juga diberikan kepada Tim Hadrah (terbeng), yang menerima arahan langsung dari KH Adnan Tajul Anwar. Beliau membimbing proses pembenahan pukulan rebana yang menjadi salah satu elemen penting dalam mengiringi bacaan sholawat, agar tercipta irama yang harmonis dan berwibawa.Â
   Acara tersebut ditutup dengan beberapa penyampaian penting dari KH. Makky Al Hamid, Ketua Tanfidziyah ISHARI NU Bangkalan. Beliau memberikan arahan mengenai pengkaderan yang berlangsung di ISHARI Bangkalan, menekankan pentingnya pembinaan generasi penerus dalam menjaga tradisi dan warisan seni sholawat khas ISHARI. Selain itu, KH. Makky juga memetakan zona-zona yang ada di setiap daerah Bangkalan, sekaligus membagi tim pelatih yang akan bertugas di masing-masing zona. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kualitas dan keseragaman gerakan serta bacaan sholawat di seluruh wilayah, sehingga tradisi ISHARI dapat terus berkembang dengan baik dan terjaga keasliannya.
   Setelah penyampaian dari KH. Makky, acara pun ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kelancaran dalam setiap kegiatan ISHARI ke depan. Kehadiran para tokoh dan peserta dari berbagai jamiyah menambah kekhidmatan acara, sekaligus mempererat rasa persaudaraan dalam menjaga warisan seni dan spiritualitas yang sudah menjadi ciri khas ISHARI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H