Mohon tunggu...
Fahriza HafidzAgya
Fahriza HafidzAgya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan Tegal

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kekeringan, Momok Bagi Petani Tiap Tahun

17 Oktober 2022   08:59 Diperbarui: 11 November 2022   11:09 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekeringan adalah kurangnya pasokan air di suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan. Kekeringan juga merupakan akibat dari terjadinya musim kemarau di Inonesia. Kekeringan dapat ditandai dengan berkurangnya intensitas hujan di suatu daerah dan juga suhu mulai meningkat.

Di Indonesia sendiri, kekeringan  biasanya terjadi pada bulan April hingga bulan Oktober meskipun akhir-akhir ini musim kemarau semakin tidak menentu kapan terjadinya, adakalanya bulan Februari sudah mulai kemarau kadang juga bulan Juni baru mulai kemarau. Akhir dari musim kemarau juga sulit untuk diprediksi saat ini.

Kekeringan sendiri menimbulkan banyak kerugian, diantaranya hilangnya sumber air bersih, kebakaran hutan, kabut asap, tanaman-tanaman mati dan masih banyak kerugian-kerugian lainya. Diantara kerugian kerugian tersebut hilangnya sumber air bersih seperti menjadi agenda tahunan yang harus selalu dihadapi oleh warga Indonesia, khususnya bagi warga yang hidup didaerah dataran tinggi, pesisir yang jauh dari pusat kota.

Saat musim kemarau, polusi udara juga semakin meningkat karena banyaknya debu yang terangkat,ditambah suhu yang juga meningkat membuat musim kemarau musim yang rawan penyakit.

Bagi petani sendiri , musim kemarau menjadi musim yang horor, karena pada saat musim kemarau datang banyak dari petani yang menjadi kesusahan untuk bercocok tanam  akibat dari kurangnya sumber air sehingga banyak tanaman petani yang gagal panen akibat dari kekeringan yang melanda. Tanaman seperti padi, cabai, sayur mayur akan mati saat kekeringan terjadi.

Hal ini tentu saja membuat para petani menjadi rugi besar karena tanaman yang mereka tanam gagal tumbuh dan tidak dapat dijual kepada distributor.Petani yang kehidupannya hanya bergantung pada hasil panennya pasti akan kebingungan bagaimana cara agar tetap mendapatkan penghasilan dikala kekeringan melanda sambil mengharapkan bantuan dari pemerintah.

Agar tidak hanya menunggu bantuan dari pemerintah, petani biasanya mensiasati musim kemarau dengan menanam tanaman lain yang dapat bertahan di saat musim kemarau melanda,atau biasa disebut sebagai tanaman palawija seperti jagung,kedelai, kacang tanah singkong, dan lain lain. Meskipun hasilnya tidak sebanyak saat menanam tanaman musim hujan.

Upaya pemerintah sendiri untuk meminimalisir kerugian-kerugian yang ditimbulkan kekeringan juga sudah banyak dilakukan. Seperti membuat waduk agar para petani tetap bisa menanam tanaman yang memerlukan banyak air. Selain waduk pemerintah juga membuat bendungan, saluran irigasi untuk menjaga kesejahteraan petani dikala musim kemarau. Bantuan pompa air telah banyak disalurkan kepada petani.

Selain bantuan-bantuan dibidang infrastruktur, pemerintah juga telah mengadakan progam asuransi usaha tani padi, progam ini akan memberi ganti rugi kepada petani sebesar 6 juta per hektarnya jika lahan pertanian mengalami kerusakan akibat kekeringan hingga 70%.

Namun, progam ini belum terlalu menyebar luas ke seluruh petani di Indonesia,hal ini semakin diperparah karena pembangunan infrastruktur banyak dikorupsi oleh oknum pejabat sehingga kesejahteraan petani masih dipertanyakan untuk sekarang.

Pemerintah yang seharusnya menolong malah memperkeruh keadaan. Para oknum pejabat seolah olah lupa akan janji mereka saat kampanye, saat telah mendapatkan jabatan mereka hanya memikirkan perut mereka sendiri tanpa memikirkan banyak perut para petani yang kelaparan akibat dari kekeringan dan korupsi yang mereka lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun