Perkenalkan namaku Fahri Septian. Orang lain biasa memanggilku Fahri. Aku dilahirkan di rumah sakit di Padang Panjang, 15 September 2010.
Aku lahir dari orang tua yang kupanggil dengan panggilan Ayah dan Bunda. Ayahku bernama Yurianto. Bundaku bernama Maidaleni S.pd. Ayahku bekerja sebagai Tukang Bangunan. Ia membangun rumah dan fasilitas lainnya demi menafkahi keluarga.
Sedangkan bundaku, dia bekerja sebagai guru di SDN 08 Padang Panjang Timur. Karena ayah sibuk, aku lebih akrab dengan bunda. Ayah tipe orangnya tegas. Sementara Bunda tipe orang yang sabar dan penyayang.
Aku anak sulung dari tiga bersaudara. Adikku keduanya berjenis kelamin perempuan, namanya Faiza Rahma dan Fahira Azzahra. Saat adikku membuat masalah, akulah yang dimarahi dan harus membereskannya. Tapi tidak apa-apa, karena itu sudah menjadi tanggung jawabku.
Kami sekeluarga sudah menganut agama Islam sejak lahir. Dalam menjalankan ibadah Islam, aku dan ayah sering sholat ke masjid. Setiap selesai sholat Maghrib, kami sekeluarga membaca dan menghafal ayat Al-Qur'an.
Hobiku bermain catur dan bermain game lainnya. Aku senang bermain catur karena bisa bermain dan bertanding dengan teman-temanku. Begitu juga dengan bermain game, karena bermain tanpa teman itu kurang menyenangkan.
Dari kecil cita-citaku menjadi seorang Ilmuwan. Tapi sekarang aku ingin menjadi seorang Guru Matematika. Karena cita-cita itu sejalan dengan minat dan bakatku.
Dulu aku TK di TK Islam Subarang di Batipuh. Awalnya aku tidak ingin masuk TK karena umur ku masih kurang. Tapi orang tua ku menyarankan masuk TK dan akhirnya aku setuju. Saat TK, aku paling tidak suka pelajaran menggambar dan mewarnai. Aku lebih suka pelajaran membaca dan berhitung.
Setelah TK selama satu tahun, aku sekolah di SDN 22 Batipuah Ateh, dan sekarang namanya sudah diubah menjadi SDN 15 Batipuah Ateh. Karena banyak teman ku saat TK yang masuk ke sana juga, aku tidak perlu berbaur dengan teman baru. Saat SD, aku sering diutus untuk mengikuti lomba-lomba antar SD.
Saat kelas empat, aku diutus untuk mengikuti olimpiade atau disebut KSN SD bidang matematika. Awalnya aku diutus karena tidak ada yang mau ikut, ternyata aku dapat juara tiga tingkat Kabupaten Tanah Datar. Saat kelas lima, aku diutus lagi untuk mengikuti KSN SD bidang matematika. Akhirnya aku dapat juara satu tingkat Kabupaten Tanah Datar. Tapi karena saat itu sedang maraknya virus Covid-19, aku tidak jadi mengikuti KSN SD tingkat provinsi.
Setelah lulus SD, awalnya aku ingin masuk ke MTsN di dekat kampungku karena banyak teman ku yang masuk kesana. Tapi orang tuaku menyarankan masuk ke MTsN Padang Panjang karena termasuk salah satu sekolah favorit. Awalnya aku kurang suka masuk MTsN karena dipaksa, tapi akhirnya aku terbiasa dan nyaman belajar di MTsN Padang Panjang ini.