Mohon tunggu...
Fahrisal Kurniawanti
Fahrisal Kurniawanti Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance writer

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keseruan di Balik Simposium Nasional "Menuju Teori Sastra Dunia Jungkir Balik Budi Darma"

27 Oktober 2021   10:54 Diperbarui: 27 Oktober 2021   12:21 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara tentang judul simposium, kata-kata “ Jungkir Balik ” menjadi singgungan terhadap proses kreatif Pak Budi Darma dalam menciptakan karya-karyanya.

“....tidak perlu mengonsepkan dulu apa temanya, bagaimana alurnya, bagaimana penokohannya, dan tetek bengek lainnya (Darma, 1983: 87-8)”.

Salah satu proses kreatifnya adalah ketika dia ingin menulis sesuatu, dia tidak pernah mempersiapkan apapun. Dia hanya mengambil secarik kertas dan bolpoin lalu menulis hingga menjadi sebuah karya. Tampaknya sebuah karya tercipta tanpa memandang situasi dan kondisi.

Selain itu, konsep penulisannya selalu melibatkan pengarang yang memiliki hubungan dengan masyarakat, sistem politik, sosial, dan ekonomi karena baginya, sastra adalah medan intellektual.

Simposium nasional terbaik ini menarik perhatian para peserta yang membuat mereka semakin terkesan dan terinspirasi dengan karya-karya Pak Budi Darma.

Telah dilakukan wawancara dengan salah satu peserta tentang pendapatnya terhadap acara ini “ Menurut saya simposium ini adalah acara yang bagus. Saya sangat terkesan dengan salah satu materi yang dibawakan oleh Pak Seno Gumira yaitu tentang proses kreatif Pak Budi Darma dalam menulis. Tidak mudah bagi sebagian orang untuk dapat menuangkan pikiran mereka ke dalam tulisan dari apa yang baru saja mereka lihat. Apalagi tulisannya tanpa dikoreksi kembali”. Ujarnya

Dapat disimpulkan bahwa simposium nasional tentang “Dunia Jungkir Balik Budi Darma” telah berhasil menarik dan memotivasi generasi muda dalam memperdalam ilmu sastra dan menciptakan sebuah karya yang kreatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun