Serangan panik atau panick attack adalah suatu kondisi dimana seseorang merasa panik yang luar biasa secara tiba-tiba tanpa ada penyebab jelas. Rasa panik tersebut dapat dirasakan seseorang yang seakan-akan sedang mengalami malapetaka padahal kondisi sebenarnya ia baik-baik saja. Menurut buku Dr. Savitri Ramariah yang berjudul Kecemasan, Bagaimana Mengatasi Penyebabnya menyebutkan bahwa gangguan kepanikan dapat timbul secara lambat dengan perasaan tegang pada umumnya serta rasa gugup yang tidak menyenangkan. Menurutnya, serangan panik biasanya terjadi pada orang dewasa namun tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada remaja atau anak di bawah umur.
Serangan panik tidak selalu terhubung dengan penyakit mental lainnya. Munculnya serangan panik tidak selalu diawali dengan trigger yang jelas. Oleh karena itu, penting untuk konsultasi ke psikiater terkait serangan panik.
Penyebab serangan panik belum diketahui pasti, namun terdapat faktor-faktor yang mampu meningkatkan terjadinya serangan panik. Faktor tersebut antara lain berada dalam kondisi di bawah tekanan terlalu berat, trauma, perubahan kondisi lingkungan yang mendadak, mengalami masalah kehidupan, serta faktor genetik.
Banyak gelaja yang dirasakan seseorang jika mengalami serangan panik, mulai dari kesulitan bernafas, rasa sakit atau nyeri di dada, rasa pusing, mati rasa pada jari kaki dan tangan, pucat, berkeringat, rasa panas pada wajah, perasaan akan jatuh pingsan, pandangan kabur, kebingungan, dan pada beberapa orang juga terasa sakit pada bagian perut atau mual. Gejala ini biasanya terjadi selama 5-20 menit tergantung orang yang mengalaminya.
Namun, tak perlu terlalu khawatir dalam menghadapi serangan panik karena ada cara untuk mengatasinya. Cara tersebut meliputi kenali tanda-tanda akan munculnya serangan panik, kemudian pindah ke tempat yang lebih nyaman, usahakan untuk mengatur pernafasan, dan coba untuk terapkan strategi 5-4-3-2-1. Strategi berikut adalah mencoba untuk fokus melihat pada lima hal yang ada disekitar, kemudian sentuh empat benda yang berada disekitar, dengar tiga hal yang dapat di dengar, dua hal yang dapat dihirup, dan satu hal yang dapat dirasakan melalui indra pengecap
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H