Krisis seperempat abad atau yang lebih dikenal sebagai quarter life crisis merupakan sebuah fenomena yang hampir dialami oleh semua orang. Masa terjadinya quarter life crisis biasanya berada pada rentang usia 18 hingga 30 tahun.Â
Krisis ini adalah kondisi dimana seseorang merasa bingung dan overthink mengenai masa depan. Kecemasan dan kebingungan yang terjadi biasanya didukung oleh banyak faktor, seperti karier, percintaan, keuangan, kehidupan sosial, berubahnya kondisi atau sedang mengalami masa transisi dan masih banyak lagi.
Memiliki masalah dalam keuangan, pertama kali merintis karier, putus cinta atau ada masalah percintaan, serta ada orang terdekat yang telah mencapai impiannya lebih dahulu juga menjadi penyebab terjadinya masa quarter life crisis.
Tanda yang dapat dirasakan seseorang jika sedang mengalami masa quarter life crisis adalah perasaan cemas akan masa depan, merasa bingung menghadapi dunia, sulit mengambil keputusan terkait masa depan, khawatir akan diri sendiri, merasa tertinggal, dan takut akan kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi.
Pada dasarnya, quarter life crisis adalah hal yang normal dan mampu diatasi. Langkah yang harus dilakukan jika seseorang sedang mengalami masa tersebut adalah berhenti membandingkan pencapaian diri sendiri dengan orang lain.Â
Setiap orang memiliki garis waktunya masing-masing dan tidak perlu membandingkan diri sendiri ke orang lain. Selain itu, lakukan hal yang berguna untuk diri sendiri dan berhenti membuang waktu. Waktu adalah hal yang paling berharga, dengan melakukan hal yang berarti, semua akan terasa lebih mudah.
Dan yang terakhir, tidak perlu memiliki rasa khawatir berlebihan. Rasa khawatir dapat menghambat perkembangan diri, dan membuat kemajuan menjadi suatu kemunduran. Lakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya dan tidak perlu terlalu mencemaskan hasil.Â
Jika proses yang dikerjakan mengarah ke arah positif, hasilnya pun akan mengikuti proses. Yakin akan kemampuan diri sendiri adalah kunci dari suatu keberhasilan, dan rasa khawatir hanya menghambat rasa keyakinan pada diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H