Mohon tunggu...
Fahri Sabililhaq
Fahri Sabililhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia Pemula

Halo! Aku seorang manusia pemula yang mencoba menuliskan rasa, opini, sampai keresahannya disini. Aku seorang manusia pemula tengah mencoba mengabadikan dirinya dengan tulisannya. Semoga bermanfaat ces!

Selanjutnya

Tutup

Diary

Rezeki yang Terlupakan

12 November 2023   07:43 Diperbarui: 12 November 2023   07:46 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seringkali kita memandang bahwa rezeki hanyalah sebatas tentang uang. Padahal tidak demikian. Rezeki tak melulu tentang angka dan nominal semata. Lebih dari itu, terlalu sempit jika kita mengartikan rezeki hanya sampai disitu. Rezeki adalah segala nikmat yang Tuhan berikan pada manusia. Apapun itu bentuknya. Uang hanyalah salah satu dari banyaknya bentuk rezeki yang Tuhan limpahkan pada hamba-Nya.

Karena mungkin gemerlap dunia yang hari ini makin terpaku pada sisi materialistis, terkadang kita jadi lupa bahwa kita diberikan rezeki-rezeki yang dihadirkan Tuhan dalam bentuk non-materialistis. Seperti halnya, kita bisa lahir di keluarga yang harmonis, kita punya badan yang sehat, kita punya temen yang baik-baik, kita berada lingkungan yang supportif dan kondusif, tempat tinggal kita nyaman dan aman, kita punya kesempatan belajar banyak hal, dan tentunya masih banyak lagi rezeki lainnya. Ngga bakal cukup kalo dijabarin mah.

Kemudian untuk mendapatkan rezeki ini, Al-Qur'an menyebut ada delapan macam rezeki yang Allah berikan kepada seluruh ciptaan-Nya, yakni rezeki yang sudah dijamin (QS. Hud ayat 6), rezeki karena sebuah usaha (QS. An-Najm ayat 39), rezeki karena bersyukur (QS. Ibrahim ayat 7), rezeki yang tidak terduga (QS. At-Talaq ayat 3), rezeki karena istighfar (QS. Nuh ayat 10-11), rezeki karena menikah (QS. An-Nur ayat 32), rezeki karena anak (QS. Al-Isra ayat 31), dan rezeki karena sedekah (QS. Al-Baqarah ayat 245).

Memang sejatinya Allah Maha Baik, Maha Pemberi Rezeki yang luar biasa. Terkadang kita masih belum bisa jadi orang baik, belum bisa sepenuhnya jadi apa yang Allah mau aja, kita masih dikasih rezeki. Terkadang kita masih lekat dengan maksiat saja, masih saja diberikan nikmat. Astaghfirullah. Saking baiknya, Allah terkadang ngasih kita apa-apa yang kita butuhkan dari arah yang betul-betul tak terduga, disadari atau tidak, hal tersebut nyata adanya.

Jadi, ayo jangan pernah membatasi pikiran dengan memandang rezeki hanyalah sebatas harta atau uang saja. Karena akan sulit rasanya mendapatkan suatu ketenangan yang nikmat jika kita memiliki pandangan yang demikian sempit dan tersekat. Jangan kita melupakan rezeki-rezeki lainnya yang kemudian belum sempat kita nikmati ternyata sudah hilang dan berlalu.

Yuk, kita mesti semangat cari rezeki dengan cara yang baik, kemudian setelah didapat jangan lupa untuk mensyukurinya, lalu jaga betul rezeki yang telah Allah berikan pada kita semua dengan memanfaatkannya untuk orientasi kebaikan dan kebermanfaatan sesama. Yakin dan percayalah, Allah Maha Kaya dan Pemberi Rezeki terbaik, guys!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun