Mohon tunggu...
Fahri Ramdani
Fahri Ramdani Mohon Tunggu... Guru - Calon Guru Penggerak

Saya merupakan seorang yang baru belajar bermedia sosial. Pada saat ini mencoba untuk menulis yang saat sekolah masih minim kosa kata yang dapat menjadi sebuah literasi yang baik.Namun saya perlu belajar untuk mencoba di era yang baru ini untuk menaiki anak tangga.Bisa di katakan orang yang yang tidak suka menulis,menganalisis,memahami kecuali itu perlu baru mencoba untuk mengerti.Mungkin agak terlambat tapi tidak ada salahnya untuk mencoba hal baru,bersahabat dengan kompasiana,dapat memiliki literasi bacaan yang dapat di jadikan rujukan .Oleh karena nya saya mencoba untuk bergabung dalam sebuah forum tulisan yaitu kompasiana. Sebagai salah satu sumber mindset yang baru,pemikiran yang lebih tajam dan terarah untuk memberikan informasi,pengetahuan yang mungkin bisa saling berbagi. Tentu pasti juga punya banyak koneksi dan relasi yang saling mendukung untuk menyediakan media informasi yang berkualitas,jadi bahan rujukan maupun pembelajaran yang baik bagitu juga sebaliknya saya mendaptkan banyak informasi,sumber bacaan dan pnegetahuan tentang yang terjadi dan apa yang dapat kita berikan untuk negeri kita tercinta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Modul 1.1a.8 Koneksi Antar Materi Kesimpulan Dan Refleksi Cgp Angkatan 6

13 September 2022   22:54 Diperbarui: 13 September 2022   23:01 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Beberapa tahun yang lalu, saya mengajar selain mendidik,mengajarkan yang baik ,mencapai kriteria ketuntasan minimal setiap hari ternyata yang diajarkan keliru. Pada saat itu pemikiran yang terjadi ialah saya mengajar hanya untuk mencapai nilai anak tuntas,mencapai kriteria ketuntasan minimal atau istilah lain KKM. Memberikan berbagai macam metode dan cara agar mereka bisa berhasil dan tuntas. Ada juga memberikan motivasi agar anak itu berprestasi dengan kemauan saya. Di benak saya guru yang hebat adalah guru yang bisa menjadikan nanak-anaknya lebih hebat,lebih maju,lebih kuat tapi ternyata semua hal itu tidak benar adanya.Hal itu baru saya sadar .Pertama kali saya masuk calon Anggota Penggerak Angkatan 6 baru menyadari bahwa hari Pendidikan Nasional yang selalu di peringati 2 mei itu, merupakan seorang tokoh yang luar biasa.Pemikiran, karya, inovasi nya dalam dunia pendidikan yaitu Bapak Pendidikan Indonesia KI Hadjar Dewantara.

Menurut Ki Hadjar Dewantara pendidikan ialah menuntun segala kodrat yang di miliki anak agar mencapai keselamatan,kebahagiaan baik untuk dirinya sendiri maupun masyarakat. Dalam prosenya Pendidik menghambakan dirinya pada anak. Sejauh yang dapat dipahami bahwa pendidik berupaya memaksimalkan perannya sebagai pendidik  untuk menemukan cara ,metode,penyampaian berbeda pada anak agar mencapai yang di inginkan. Ilustrasi yang bisa kita bayangkan.saat semua anak mau naik tangga untuk mencapai puncak tangga tersebut.Tentunya setiap anak akan berbeda cara yang akan dia lakukan untuk mencapai tangga tersebut,maka tugas pendidik mendorong mereka untuk maju,bertahan dan bersabar agar  mencapai puncak tanga tersebut.

Selain itu, KI Hadjar Dewantara mengibaratkan pendidik layaknya petani. Petani padi,kedelai,jagung,yang  mana mereka merawat dengan sepenuh hati,memupuk lahan,membasmi hama penyakit, untuk mendapat hasil terbaik sesuai tempat dan bibit yang disediakan. Ada juga "trilogi pendidikan.Pertama pendidik  menjadi contoh,teladan, panutan pertama yang memberikan proses perbaikan akhlak,sikap,emosional,cara penyelesaian masalah dalam proses pendidikan sepanjang hayat. Kedua pendidik sebagai penengah,pemberian arahan yang membimbing,yang memfasilitasi anak-anak untuk berkembang,pengayom saat mereka sedang berselisih pendapat untuk kemajuan dunia pengetahuan.Ketiga Pendidik merupakan seorang yang memberikan dorongan,semangat motivasi saat anak-anak mulai lemah, tidak semangat belajar, memberikan semangat pantang menyerah di saat jatuh dan bersabar menjalani proses pembelajaran.

Di tambah lagi bahwa anak memiliki kodrat lahir dan batin. Secara batin setiap anak memiliki dua sisi yang buram,baik dan buruk.Maka pendidik harus enebakan lakun anak yang buram tadi menajdi tebal atau memunculkan sifat baik pada anak dan memniarkan yang buram satunya.Sedangkan secara lahir anak  dapat memperoleh pengetahuan apa saja yang dapat  dia kembangkan sesuai keinginan dan kesenangannya tanpa melanggar rambu-rambu yang ada.Rambu-rambu di sini maksudnya aturan-aturan yang tetap berlaku di mana ia belajar baik di rumah,disekolah,di lingkungannya agar tetap bebas merdeka tapi terarah sesuai norma yang berlaku di masyarakatnya.

Tantangan yang saya hadapi saat ini bagaimana mencoba mengimplementasikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara ke dalam proses pendidikan di sekolah. Saat ini saya mencoba mengupgrade diri untuk lebih kompeten,lebih maju agar bisa menuntun anak-anak mencapai keselamatan dan kebahagiaan dalam belajar. selanjutnya saya mulai mencoba melakukan pembiasaan diri saya sendiri untuk masuk datang tepat waktu,melakukan pembiasaan belajar yang terfokus pada anak sebagai sumber belajar,pedidik hanya sebagai pendamping untuk mendampingi mereka,mengelaborasi pengetahuan yang di dapatkan untuk di ajarkan sama temannya. Pada akhirnya proses pembiasaan yang baik,berfokus pada menghambakan kepada anak, mencoba melakukan cara berbeda pada anak untuk mencapai keselamatan dan kebahagian pada anak untuk dirinya sendiri dan masyarakat. Akhirnya Merdeka Belajar 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun