Selama sesi latihan, para relawan dilatih cara mitigasi bencana, langkah-langkah pertolongan pertama pada korban, hingga pengelolaan dapur umum bagi warga terdampak bencana.
"Kami bersama para pelatih juga tidur di tenda dan mengelola dapur umum. Tidur di tenda ini juga latihan adaptif jika suatu saat kita menghadapi bencana alam," terang dr. Sri Winarni, didampingi Humas Tim Pengabdian LPPM Dr. Adi Nugroho, M.Si.
Warga desa menyambut baik kegiatan ini. Sebab bagi mereka yang hidup berdampingan dengan Gunung Merapi perlu memiliki bekal ilmu, baik dalam pencegahan maupun mitigasi bencana.
"Pelatihan semacam ini penting, apalagi juga banyak praktiknya, sehingga makin mahir dan paham bagaimana dan apa yang harus dilakukan semisal terjadi bencana alam," ungkap Dwi, salah satu warga desa di Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.
Selain Dwi, Camat Kecamatan Salam Wiharyanto pun turut mendukung kegiatan ini. Wiharyanto juga berharap agar Undip dapat mengoptimalkan Klinik Diponegoro dan Laboratorium Kebencanaan yang ada di Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.
"Warga akan senang bila ada keberlanjutan dari Undip. Kami dari pemerintah tingkat kecamatan berkomitmen untuk bekerja sama dengan Undip dalam menyelenggarakan program yang bermanfaat bagi masyarakat kami," jelas Wiharyanto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H