"Iya Surti, silahkan"
"Pak Ustadz, bagaimana jika surga dan neraka tidak pernah diciptakan?"
Mendengar hal itu, semua murid terdiam. Bahkan Pak Ustadz hampir menyemburkan teh yang sedang dia minum. Untuk anak seusinya, pertanyaan ini benar-benar butuh jawaban yang singkat, jelas dan padat. Pada akhirnya, pertanyaan ini akan membawa Surti dalam sebuah perjalanan yang barangkali tidak pernah dialami oleh banyak orang.
***
Kembali, 5 Maret 2024
Hari ini adalah hari yang Surti tunggu. Ada dua alasan mengapa Surti sangat-sangat menunggu datangnya hari ini. Pertama, karena hari ini Surti merayakan ulang tahunnya ke 24. Kedua, karena pada hari ini dia akhirnya lulus setelah menyelesaikan masa belajarnya selama empat tahun di kota provinsi seberang. Akhirnya rasa rindunya kepada kampung halaman akan segera terobati setelah empat tahun tidak pulang.Â
"Tiket kapalmu jam berapa besok Surti?"
"Sekitar jam setengah 7 pagi Nis"
Namanya Ninis, satu-satunya teman dan sahabat yang Surti miliki di tanah perantauan.Â
"Oh ya? Kalau gitu aku anterin ke pelabuhan ya besok. Sekalian pengen lihat pemandangan matahari terbit. Hehe"
"Oke Nis", jawab Surti.