Mohon tunggu...
Fahrijal Nurrohman
Fahrijal Nurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hey there! I am using Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sepeda Tua #Bagian 1

26 Maret 2021   09:56 Diperbarui: 27 Maret 2021   14:02 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabut sisa hujan semalam masih menyelimuti desa. Suara orang-orang yang berangkat ke sawah terdengar dari kejauhan. Semerbak bau ayam goreng masuk melalui sela-sela pintu kamar Dullah. Dullah sedang menyiapkan buku-buku yang akan dibawanya ke sekolah. Hari ini adalah hari pertamanya sekolah setelah libur dua minggu. 

"Dullah, cepetan ndang mudun. Pangananmu selak adem", teriak Mak Saijem dari dapur.

"Nggeh Mak, kedap. Tasek damel sepatu niki", balas Dullah.

Setelah memakai sepatu, Dullah langsung bergegas menuju dapur dan segera menyantap sarapan spesialnya pagi itu. Awal yang baik untuk memulai hari pertama sekolah adalah dengan sarapan dengan menu spesial. Walaupun hanya sesekali saja

"Mak, Dullah berangkat sekolah dulu. Assalamu'alaikum", ucap Dullah setelah selesai makan sambil menjulurkan tangan.

"Yo nak, sekolah sing pinter. Ce e awakmu iso dadi wong sing gede. Nggak koyo makmu iki. Yo wis ndang budal kono. Wa'alaikumussalam", balas Mak Saijem.

Dengan ditemani bekal yang sudah di siapkan Mak Saijem, Dullah berangkat dengan berjalan kaki menuju sekolah. Tidak ada sepeda di tempat tinggal Dullah, kalaupun ada hamya orang-orang tertentu saja yang punya. Dullah berjalan menyusuri sawah yang sejauh mata memandang padinya terlihat menguning. 

"Halo mas Dullah, pripun kabare?", Sapa Joko ketika mereka berpapasan di gerbang sekolah.

"Alhamdulillah sehat mas, sampean kiyambak pripun mas kabare?", tanya Dullah.

"Alhamdulillah sami sehat mas".

Setelah berbincang-bincang ngalor ngidul, terdengar bel sekolah yang menandakan upacara pembukaan pembelajaran tahum baru segera dimulai. Dullah dan Joko segera berlari menuju lapangan untuk ikut serta dalam upacara dan di tengah larinya, secara tak sengaja dia melihat sosok yang selama ini dia kagumi. "Shinta"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun