Setiap hari, ku menunggu
berharap ada kapal yang berlabu
Terbayang malin, tersenyum penuh
Melangkah turun, siap memelukku
Bertahun tahun engkau pergi
Rindu bunda tak kunjung henti
Kapal berlabu, silih berganti
Tiada juga engkau kembali
Ingat kah kamu? Putra ku?
Ketika kau kana kita tiada terpisah
Tak jua kalah oleh kemiskinan
Ingat kah itu? Putra ku?
Sejak ayahmu pergi, kita tiada menyerahÂ
Tak jua kala oleh kehilangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!