Mohon tunggu...
Fahri Danu Aji
Fahri Danu Aji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Mahasiswa Ilmu Politik Fisip UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wisata Kuliner Desa Lerep

3 Agustus 2022   03:49 Diperbarui: 3 Agustus 2022   03:53 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kab. Semarang -- Kepala Desa Lerep, Sumaryadi mendukung penuh potensi Lerep sebagai desa wisata. Daripada itu, membangun suatu tempat menjadi sebuah wisata kuliner yang biasa dikenal dengan Embung untuk menjadi salah satu daya tarik wisata desa.

Wisata kuliner tersebut terbuka untuk umum dan siap menjajakkan jajanan serta makanan khas Desa Lerep setiap hari Minggu paing dan Minggu pon, buka mulai dari jam 06.00 -- 10.00 WIB. Sumaryadi mengatakan wisata kuliner berfungsi untuk memajukan dan memperkenalkan bahwa UMKM Desa Lerep ini potensial dan mampu bersaing tidak hanya sampai di desa saja.

"Desa Lerep ini sebenarnya kaya akan Sumber Daya Alam (SDA)-nya, sehingga dengan dibangunnya Embung sebagai wadah Wisata Kuliner dapat membantu memajukan dan memperkenalkan UMKM Desa Lerep yang sangat berpotensi ini untuk mampu bersaing sampai ke luar desa." Ujar Sumaryadi, di Balai Desa Lerep

Terdapat banyak sekali macam jajanan hingga makanan besar yang dapat dijajaki pengunjung saat berkunjung ke Embung. Pengunjung dapat memilih sarapan yang diinginkan, jika menyukai manis terdapat bermacam pilihan getuk serta minuman se dawet aren asli produksi Desa Lerep, jika perut terasa lebih lapar dan membutuhkan makanan yang lebih mengenyangkan terdapat sego bakar, sate, hingga soto khas desa.

Tak berhenti di situ, ada satu yang menarik saat berkunjung ialah Kopi Indrokilo. Kopi Indrokilo sendiri berasal dari Dusun Indrokilo di mana ia adalah dusun paling atas di Desa Lerep dengan ketinggian lebih dar 750 mdpl. Sehingga tidak perlu diragukan lagi kualitas biji kopi yang tumbuh pada ketingian tersebut. Dibilang menarik karena stand Kopi tersebut memasarkan produknya dengan tren "kopi gula ceplus" di mana 100 pengunjung pertama diberi cup kopi tubruk gratis yang kemudian bisa dinikmati dengan gula aren utuh. Menikmati kopi pahit sambil menggigit langsung gula aren utuh natural asli Indrokilo menjadi salah satu minat keramaian warga.

Fadhila Nur Jannah - Mahasiswa Kelompok 39 KKN MIT DR Ke-14 UIN Walisongo Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun