Bantul, 28 Agustus 2023. Dalam upaya terus menerus meningkatkan kualitas pembelajaran, SMA Muhammadiyah 1 Bantul mengambil langkah inovatif dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas kolaboratif yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Penelitian ini diinisiasi oleh Fahri, S.Pd, seorang mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Fisika Gelombang 2, yang tengah menjalani praktik pengalaman lapangan. Dibimbing oleh dosen pembimbing lapangan, Vita Istihapsari, M.Pd, serta guru pamong, Drs. Supriyanta, M.Pd, penelitian ini menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan.
Project Based Learning, Menggali Kreativitas melalui Kolaborasi
Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) telah terbukti efektif dalam mengembangkan keterampilan siswa dalam berbagai aspek, termasuk keterampilan kerjasama. Pendekatan ini melibatkan siswa dalam proyek nyata yang membutuhkan pemecahan masalah, eksplorasi, dan kolaborasi tim. Melalui PjBL, siswa didorong untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam proyek konkret, memfasilitasi pengalaman belajar yang lebih mendalam dan berkelanjutan.
Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif dengan Mengangkat Keterampilan Kerjasama
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Bantul memiliki fokus utama pada peningkatan keterampilan kerjasama siswa melalui penerapan PjBL. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, masing-masing berfokus pada proyek yang berbeda.
Pada siklus pertama, siswa diberi tugas untuk membuat poster yang berkaitan dengan besaran dan satuan dalam fisika. Mereka harus bekerja dalam tim, berbagi ide, dan mengintegrasikan pengetahuan mereka terkait cara ukur tradisional ke dalam poster yang informatif dan menarik. Hasil dari siklus pertama menunjukkan terdapat peningkatan dalam kemampuan siswa untuk bekerja sama, berbagi tanggung jawab, dan menghargai kontribusi masing-masing anggota tim.
Siklus kedua melibatkan proyek yang lebih kompleks. Siswa diminta untuk merancang dan membuat alat ukur jangka sorong menggunakan bahan dan alat sederhana. Proyek ini tidak hanya menuntut kolaborasi yang lebih mendalam, tetapi juga membutuhkan pemecahan masalah nyata dalam perancangan dan pembuatan alat. Hasil dari siklus kedua menunjukkan peningkatan yang lebih lanjut dalam kemampuan siswa untuk bekerja dalam tim, berkomunikasi secara efektif, dan mengatasi tantangan bersama.
Dukungan Tim Pembimbing merupakan Kunci Kesuksesan
Kunci kesuksesan dari penelitian ini adalah dukungan yang diberikan oleh tim pembimbing. Dosen pembimbing lapangan, Vita Istihapsari, M.Pd, dan guru pamong, Drs. Supriyanta, M.Pd, memberikan panduan yang berharga dalam merancang proyek, mengelola kelompok kerja, dan mengevaluasi hasil. Kolaborasi antara mahasiswa PPG, guru, dan dosen pembimbing membentuk lingkungan belajar yang mendukung dan inspiratif bagi siswa.
Meningkatnya Keterampilan Kerjasama Siswa, Hasil yang Membanggakan