Mohon tunggu...
Fahri Ali Ashofi
Fahri Ali Ashofi Mohon Tunggu... Lainnya - Anak masa lalu

Fahrialiashofi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refleksi Isro Mi'raj dalam Merawat Kebangsaan

12 Maret 2021   02:15 Diperbarui: 12 Maret 2021   03:11 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teknologi digital dengan media sosial membawa angin segar untuk demokrasi yang ada di Indonesia dengan menuju peradaban baru. Namun, dibalik kemajuan teknologi Informasi membuat sebagian banyak orang menjauh dari interaksi kehidupan sosial dan menjadikan dirinya cenderung ke individualisme. 

Era digital yang bergerak terus menerus, menyerang ke berbagai lini dan menembus ke semua ruang. Tentunya harus disikapi secara Arif dan bijak untuk menciptakan tatanan masyarakat yang baik, budiman, dan sesuai dengan perintah agamanya masing-masing. 

Era digital dengan beragam varian tak boleh tumbuh dengan liar di masyarakat dan andil pemerintah dalam hal ini sangat perlu untuk melakukan control kemajuan teknologi informasi tersebut. 

Ketidaksiapan memaknai dan menyaring dan memilih ragam informasi akan merubah, mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Kini, ketika potensi konflik terus mengemuka, ancaman disintegrasi menguat dengan isu-isu lokal maka hal ini segara diambil langkah-langkah untuk memfilter dengan jelas dan terukur. 

Memupuk kearifan lokal misalanya, penguatan multikultural dan memperkuat kepekaan berbangsa dengan membangun ruang komunikasi yang jelas harus dikondisikan. Hal ini tentu langkah untuk menuju satu kesepahaman yang utuh untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa dengan spirit nasionalisme yang kuat.

Rasulullah sudah mencontohkan dengan selalu menebar kebaikan dalam segala bidang tanpa terkecuali. Dalam konteks kekinian dan pada era digital saat ini maka kecakapan komunikasi dan literasi terhadap struktur kemasyarakatan hendaknya menjadi rujukan.

Kearifan lokal yang selama ini sebagai pengikat kekerabatan hendaknya diberikan ruang untuk tumbuh dan berkembang. Merawat kembali simpul-simpul budaya dan penguatan karakter kebangsaan adalah hal mendasar yang mesti ditumbuh kembangkan. 

Untuk itu, segala bentuk terorisme, ancaman disintegrasi bangsa dan merebaknya kontes hoaks di media sosial jangan sampai menjadi penghalang terbangunnya rasa persaudaraan dalam memupuk rasa kebangsaan.

Membumikan empat pilar Kebangsaan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang selama ini digaungkan dalam setiap kesempatan adalah hal mutlak yang harus dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun