Mohon tunggu...
Muhammad Fahrial
Muhammad Fahrial Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya fotografi dan berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dampak Kebijakan Pemerintah Indonesia Terhadap Larangan Ekspor Batubara Indonesia

29 Februari 2024   13:53 Diperbarui: 29 Februari 2024   13:53 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PT Indo Tambangraya Megah (ITMG),PT Adaro Energy (ADRO), PT Harum Energy (HRUM) Rata rata mayoritas penghasilan perusahaan batu bara tersebut berasal dari kegiatan ekspor semisal PT Harum Energy (HRUM) ekspor ada tulang punggung pendapatan perusahaan, kontribusi pendapatan yang diperoleh dari ekspor mencapai 94,8% dari total keseluruhan pendapatan PT Harum Energy.

Meskipun larangan ekspor batu bara dapat menjadi langkah strategis untuk mencapai berbagai tujuan, itu juga memiliki konsekuensi yang perlu diperhatikan. Larangan ekspor batu bara memiliki dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek ekonomi, lingkungan, dan keberlanjutan sumber daya alam.

Dari perspektif ekonomi, larangan ekspor batu bara dapat berdampak pada penerimaan devisa negara karena batu bara merupakan salah satu komoditas ekspor utama. Hal ini dapat mengubah neraca perdagangan dan mempengaruhi industri lain yang terkait dengan batu bara. Namun demikian, kebijakan seperti ini dapat meningkatkan diversifikasi ekonomi dengan mendorong pertumbuhan industri lain yang lebih berkelanjutan.

Dalam hal lingkungan, larangan ekspor batu bara dapat dianggap sebagai upaya positif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan efek lingkungan lainnya yang terkait dengan penambangan batu bara. Pembatasan ekspor ini juga dapat mendorong penggunaan energi terbarukan seperti energi angin dan surya, serta mendorong pengembangan teknologi hijau.

Dari perspektif keberlanjutan sumber daya alam, larangan ekspor batu bara dapat membantu menjaga stok batu bara dalam negeri dan memenuhi kebutuhan energi dalam jangka panjang. Namun, untuk mencegah eksplorasi berlebihan dan kerusakan lingkungan, perlu ada langkah-langkah yang bijaksana dalam pengelolaan sumber daya ini.

Kesimpulannya, kebijakan larangan ekspor batu bara pemerintah memiliki efek yang rumit dan melibatkan keseimbangan antara kepentingan ekonomi, lingkungan, dan keberlanjutan sumber daya alam. Penting untuk mempertimbangkan solusi yang menyeluruh dan berkelanjutan untuk masalah ini, termasuk investasi dalam energi terbarukan, pengembangan sektor-sektor non-tambang, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun