Mohon tunggu...
Fakhri
Fakhri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Warga Negara Indonesia

Nulis biar keliatan pinter

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Huru-hara

14 Oktober 2022   22:43 Diperbarui: 14 Oktober 2022   22:58 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan setapak berbatu 

Semilir angin menghembus diatas batu

Huru hara sedang terjadi

Membuat takut seisi langit dan bumi

Dalam sebuah hutan belantara nan berbahaya

Penguasa saling memangsa tanpa rasa

Tidak pikir panjang dalam menerkam

Yang lemah hanya dapat terdiam

Menatap bersama mata yang lemah

Menunggu takdir yang terasa entah

Bersama cahaya di siang hari

Si lemah hanya terdiam di malam hari

Tanpa rasa bersalah penguasa membabi buta

Menginjak mencabik cabik seisi hutan rimba

Rakus merasukinya setiap saat

Bahkan hingga mendekat akhir hayat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun