Mohon tunggu...
Fahreza Dwiantoro
Fahreza Dwiantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FTK- Teknik Kelautan 2023, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Saya adalah mahasiswa FTK- Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang bersemangat dan berdedikasi dalam mengejar pendidikan saya di perguruan tinggi. Saya memiliki minat yang kuat dalam bidang jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Ancaman Offshore Oilrigs di Wilayah Lempeng Tektonik Aktif

16 April 2024   21:27 Diperbarui: 16 April 2024   21:28 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://financialtribune.com/

Secara geografis, Indonesia terletak sebagai negara kepulauan di perjumpaan empat lempeng tektonik: Benua Asia, Benua Australia, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik. Di bagian selatan dan timur, terdapat sabuk vulkanik yang membentang dari Pulau Sumatera hingga Sulawesi, dengan pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian besar diliputi rawa-rawa. 

Kondisi ini memiliki potensi besar serta risiko bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir, dan tanah longsor. Data menunjukkan bahwa tingkat kegempaan di Indonesia jauh lebih tinggi daripada di Amerika Serikat, mencapai lebih dari 10 kali lipat

Gempa bumi yang disebabkan oleh interaksi lempeng tektonik dapat menghasilkan gelombang pasang ketika terjadi di laut. Indonesia, dengan kondisi geografis yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik, seringkali menjadi sasaran tsunami. Mayoritas tsunami yang melanda Indonesia disebabkan oleh gempa tektonik di daerah subduksi dan daerah seismik aktif lainnya. 

Dalam rentang waktu 1600-2000, tercatat 105 kejadian tsunami di Indonesia, dimana 90 persennya dipicu oleh gempa tektonik, 9 persen oleh letusan gunung berapi, dan 1 persen oleh tanah longsor. Wilayah pantai Indonesia, terutama pantai barat Sumatera, selatan Pulau Jawa, utara dan selatan pulau-pulau Nusa Tenggara, Maluku, utara Irian Jaya, dan hampir seluruh pantai Sulawesi, rawan terkena bencana tsunami. Laut Maluku khususnya merupakan daerah yang paling rentan terhadap tsunami, dengan 32 kejadian tercatat dalam periode tersebut, dimana 28 diantaranya dipicu oleh gempa bumi dan 4 oleh letusan gunung berapi di bawah laut.

Pembangunan yang terutama mengandalkan pemanfaatan sumber daya alam, khususnya dalam skala besar, telah mengakibatkan berkurangnya keberlanjutan sumber daya ini bagi kehidupan masyarakat. Setiap tahunnya, sumber daya hutan di Indonesia semakin menyusut, sementara aktivitas eksploitasi mineral juga merusak ekosistem, yang seringkali berujung pada peningkatan risiko bencana secara fisik.

Industri minyak dan gas lepas pantai di Indonesia menghadapi tantangan besar terkait keamanan operasional karena risiko gempa bumi. Sebagai negara kepulauan yang terletak di persimpangan beberapa lempeng tektonik aktif, wilayah perairan lepas pantai rentan terhadap guncangan seismik yang dapat mengancam keberlangsungan operasi rig minyak. Sebuah penelitian terbaru menyoroti potensi risiko yang dihadapi oleh infrastruktur lepas pantai di Indonesia, menunjukkan perlunya upaya komprehensif untuk meningkatkan ketahanan rig minyak lepas pantai.

Desain struktur untuk anjungan lepas pantai melibatkan berbagai pertimbangan yang kompleks agar dapat berfungsi secara efektif dalam eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam seperti minyak dan gas alam. Struktur tersebut harus dirancang untuk dapat menangani berbagai kondisi lingkungan laut lepas yang beragam selama masa operasionalnya. Analisis dilakukan secara cermat dalam perencanaan struktur ini agar sesuai dengan standar desain yang ditetapkan.

Desain struktur diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan standar yang berlaku. Dalam situasi-situasi tertentu, iterasi digunakan sebagai metode untuk mengoptimalkan beberapa parameter struktur. Proses ini melibatkan perhitungan yang disesuaikan dengan kebutuhan, serta penyediaan gambar dan tabel untuk mempermudah visualisasi dan evaluasi.

Para peneliti ahli melakukan analisis mendalam terhadap kerentanan rig minyak lepas pantai terhadap ancaman gempa bumi di daerah lempeng tektonik yang aktif. Penelitian ini memiliki signifikansi karena Indonesia merupakan salah satu produsen minyak dan gas terkemuka di Asia Tenggara, dengan sebagian besar infrastruktur produksinya berada di perairan lepas pantai.

pergerakan lempeng tektonik yang aktif dapat memicu terjadinya gempa bumi dengan magnitudo yang signifikan. Guncangan seismik ini dapat menimbulkan kerusakan parah pada struktur rig, sistem pengeboran, serta komponen-komponen kritis lainnya

Ancaman Offshore Oilrigs di Wilayah Lempeng Tektonik Aktif

  • Kebocoran pipa
    https://maritimnews.com/
    https://maritimnews.com/

Potensi kebocoran pipa gas di bawah laut bisa disebabkan oleh peristiwa alam, seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung api di dasar laut. Meskipun ancaman alaminya umumnya minim, kecuali jika terjadi letusan Gunung Krakatau atau gempa besar di Samudera Hindia dekat Selat Sunda.

Untuk mencegah kebocoran pipa migas di bawah laut, upaya mitigasi dilakukan untuk meminimalkan dampak serius bagi lingkungan laut. Beberapa peraturan telah dibuat untuk mengatur penanggulangan, pencegahan, dan rehabilitasi kerusakan laut. Misalnya, Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 26 Tahun 2021 tentang pencegahan pencemaran dan kerusakan laut, serta Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan kelautan dan perikanan yang mencakup ketentuan untuk pendirian, penempatan, dan pembongkaran bangunan laut.

Upaya mitigasi untuk mengurangi insiden kebocoran pipa melibatkan pemantauan rutin menggunakan radar untuk memantau kondisi pipa di bawah laut. Jika ada tanda-tanda pipa yang berpotensi bocor, tindakan pembongkaran harus segera dilakukan. Selain itu, keamanan bahan pipa migas di bawah laut juga merupakan hal yang penting. Proses pembuatan baja menjadi pipa migas melalui proses yang panjang, dengan persyaratan bahwa pipa yang digunakan harus tahan terhadap korosi.

Kebocoran pipa migas di bawah laut berpotensi mencemari lingkungan laut dan mengancam ekosistemnya, seperti ikan dan terumbu karang. Dampaknya juga akan dirasakan dalam aspek ekonomi masyarakat yang bergantung pada sumber daya laut. Pencemaran tersebut dapat mengakibatkan kematian massal ikan, yang kemudian mengurangi hasil tangkapan nelayan. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan yang efektif diperlukan untuk mencegah kebocoran pipa yang bisa memberikan dampak negatif pada lingkungan dan ekonomi.

  • Kegagalan struktur
    https://financialtribune.com/
    https://financialtribune.com/

Potensi risiko kegagalan struktur oil rig di lepas pantai akibat gempa bumi merupakan suatu ancaman serius yang harus diperhitungkan. Gempa bumi dapat menyebabkan goncangan yang kuat di dasar laut, yang dapat merusak atau bahkan menghancurkan struktur oil rig. Kekuatan gempa dan jaraknya dari rig dapat mempengaruhi tingkat kerusakan yang terjadi.

Struktur oil rig yang tidak didesain untuk menahan goncangan gempa bumi memiliki risiko lebih tinggi mengalami kerusakan serius. Selain itu, gempa bumi juga dapat menyebabkan pergerakan tanah di dasar laut, yang berpotensi memicu longsor atau pergeseran tanah di sekitar rig.

Untuk mengurangi risiko kegagalan struktur oil rig akibat gempa bumi, diperlukan desain struktur yang kuat dan tahan gempa serta sistem pemantauan yang dapat mendeteksi gempa bumi secara dini. Langkah-langkah pencegahan seperti ini penting untuk memastikan keamanan operasional rig dan melindungi lingkungan laut serta pekerja di sekitarnya.

  • Ancaman tsunami
    https://businessinsider.mx/
    https://businessinsider.mx/

Sebagai contoh nyata adalah Tragedi nuklir Fukushima pada tahun 2011 terjadi sebagai akibat dari serangkaian peristiwa yang dimulai dengan gempa bumi dahsyat di lepas pantai Jepang. Gempa tersebut menghasilkan gelombang tsunami yang melanda wilayah pesisir, termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi.

Tsunami yang mencapai ketinggian yang sangat tinggi menyebabkan banjir besar di fasilitas pembangkit listrik tersebut. Genangan air ini mengakibatkan kegagalan sistem pendinginan reaktor nuklir, yang pada gilirannya menyebabkan melelehnya bahan bakar nuklir di beberapa reaktor.

Kondisi ini memicu pelepasan bahan radioaktif ke lingkungan sekitar, menghasilkan zona evakuasi yang luas dan dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan lingkungan. Tragedi ini menimbulkan krisis nuklir internasional dan mengarah pada peninjauan ulang terhadap standar keselamatan nuklir di seluruh dunia.

Peristiwa ini menyoroti pentingnya persiapan dan mitigasi bencana yang memadai, serta kritisnya pemahaman terhadap potensi ancaman gempa bumi dan tsunami terhadap infrastruktur penting seperti pembangkit listrik tenaga nuklir.

  • Kesimpulan

Ancaman dari aktivitas lempeng tektonik terhadap anjungan lepas pantai merupakan isu yang sangat penting dalam industri energi dan keselamatan lingkungan. Aktivitas seismik seperti gempa bumi dan tsunami yang dapat dipicu oleh pergeseran lempeng tektonik memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan serius pada struktur anjungan lepas pantai. Hal ini dapat mengakibatkan kebocoran atau kegagalan sistem, yang pada gilirannya dapat menyebabkan bencana lingkungan dan ancaman terhadap keselamatan pekerja di rig serta masyarakat sekitarnya.

Pentingnya pemahaman mendalam tentang potensi ancaman seismik dan implementasi teknologi serta protokol keselamatan yang memadai dalam desain, konstruksi, dan operasi anjungan lepas pantai tidak dapat dilebih-lebihkan. Langkah-langkah pencegahan seperti sistem pemantauan gempa bumi, desain struktur yang tahan gempa, dan rencana tanggap darurat yang efektif harus menjadi prioritas dalam industri ini.

Dengan meningkatnya kesadaran akan risiko yang terkait dengan aktivitas seismik dan perubahan iklim, perusahaan energi dan regulator harus bekerja sama untuk memperkuat standar keselamatan dan mengurangi potensi dampak negatif dari ancaman lempeng tektonik terhadap anjungan lepas pantai. Hanya dengan upaya bersama dan komitmen yang kuat untuk memprioritaskan keselamatan dan keberlanjutan, industri ini dapat terus beroperasi dengan aman dan bertanggung jawab dalam menghadapi tantangan masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun