Organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) telah menjadi salah satu organisasi yang paling signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama perempuan. Berdasarkan Permendagri Nomor 1 Tahun 2013 Pasal 1 bahwa: Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, selanjutnya disingkat Gerakan PKK merupakan gerakan Nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk masyarakat, demi menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.
Organisasi PKK yakni suatu wadah yang di dalamnya memberikan binaan terhadap perempuan dan masyarakat baik di perkotaan sampai di pedesaan yang menghasilkan suatu proses bagi keluarga sejahtera yang mandiri,yang bisa menghasilkan sinergi untuk keluarga sejahtera yang mandiri dengan meningkatkan mental spiritual perilaku hidup dengan menghayati dan mengamalkan Pancasila. dapat dikembangkan lebih luas lagi dengan berbagai upaya atau usaha dan kegiatan, seperti meningkatkan pendidikan dan ketrampilan yang diperlukan, ikut mengupayakan dalam kehidupan bangsa serta meningkatkan pendapatan keluarga, meningkatkan kualitas adan kuantitas pangan keluarga, meningkatkan derajat kesehatan, kelestarian lingkungan hidup serta membiasakan hidup berencana dalam semua aspek kehidupan dan perencanaan ekonomi keluarga dengan membiasakan menabung.
Dalam konteks sosiologi organisasi, PKK dapat dilihat sebagai suatu organisasi yang berfokus pada pengembangan kemampuan dan partisipasi masyarakat, terutama perempuan, dalam berbagai aspek kehidupan.
Analisis Sosiologi Organisasi
Max Weber memandang sosiologi organisasi sebagai ilmu yang bertujuan untuk memahami perilaku manusia dalam organisasi, bagaimana manusia dipimpin ataupun dikelola, serta bagaimana manusia berhubungan dengan lingkungan sosialnya.
analisis organisasi PKK menurut Max Weber menekankan pentingnya tanggung jawab sosial, birokrasi, pendidikan berbudaya, dan motivasi serta penggerak.
a) tanggung jawab sosial, Weber menekankan bahwa tanggung jawab sosial merupakan konsekuensi moral yang tidak dapat dihindari dari memperoleh keuntungan dan kekuasaan dalam masyarakat. Dalam konteks PKK, tanggung jawab sosial organisasi meliputi tanggung jawab atas keadilan dalam memperoleh sumber daya dan membagi keuntungan dengan adil kepada para pemangku kepentingan. Organisasi PKK harus menjalankan fungsi sosialnya dengan memperhatikan kepentingan masyarakat dan lingkungan sekitarnya (Weber, 1947).
b) Birokrasi, Weber juga memperluas konsep tanggung jawab sosial dari individu ke lembaga dan organisasi. Ia menekankan bahwa organisasi harus bertanggung jawab terhadap dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan oleh operasi mereka. Dalam konteks PKK, organisasi harus menjalankan fungsi sosialnya dengan memperhatikan kepentingan masyarakat dan lingkungan sekitarnya (Weber, 1947).
c) Pendidikan berbudaya, Weber memandang bahwa nilai-nilai budaya memiliki pengaruh yang kuat dalam membentuk tindakan individu dan masyarakat. Dalam konteks pendidikan berbudaya, Weber menekankan pentingnya pendidikan sebagai sarana untuk mempertahankan dan memperbarui nilai-nilai budaya. Namun, ia juga menekankan pentingnya individu untuk mempertanyakan dan memperbarui nilai-nilai tersebut agar tetap relevan dan dapat beradaptasi dengan perubahan sosial dan lingkungan (Weber, 1947).
d) Motivasi dan Penggerak, Weber juga memperluas konsep tanggung jawab sosial ke dalam aspek motivasi dan penggerak. Ia menekankan bahwa organisasi harus memiliki motivasi dan penggerak yang kuat untuk menjalankan fungsi sosialnya dengan memperhatikan kepentingan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Dalam konteks PKK, organisasi harus memiliki motivasi dan penggerak yang kuat untuk melaksanakan program-program PKK yang diperlukan (Weber, 1947).
Dalam sosiologi organisasi, PKK dapat dianalisis sebagai organisasi yang memiliki struktur dan dinamika sosial yang kompleks. Struktur organisasi PKK terdiri dari berbagai level, mulai dari tingkat desa hingga tingkat nasional, dengan berbagai posisi dan peran yang dijabat oleh anggotanya. Dinamika sosial dalam PKK melibatkan interaksi antara ketua, anggota, dan masyarakat sekitar, yang mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan.
Analisis sosiologi organisasi juga menunjukkan bahwa PKK memiliki beberapa karakteristik yang penting dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. Salah satu contoh adalah adanya kegiatan yang dilakukan oleh anggota PKK, seperti Sebagaimana Permendagri Nomor 36 Tahun 2020, gerakan PKK menjalankan 10 program pokok, yaitu:
- Penghayatan dan Pengamalan Pancasila Program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dilaksanakan untuk membentuk penghayatan dan pengamalan Pancasila dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan berpemerintahan.
- Gotong Royong Program gotong royong dilaksanakan dengan membangun kerja sama antar keluarga, warga negara, dan kelompok masyarakat guna mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
- Pangan Program pangan dilaksanakan untuk meningkatkan ketahanan pangan bagi keluarga dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang tersedia sesuai kearifan lokal.
- Sandang Program Sandang dilaksanakan untuk meningkatkan penggunaan dan pemanfaatan pakaian produksi dalam negeri sesuai dengan adat istiadat budaya masyarakat Indonesia.
- Perumahan dan Pengelolaan Rumah Tangga Program ``Perumahan dan Pengelolaan Rumah Tangga'' bertujuan untuk membangun perumahan yang sehat dan layak huni serta meningkatkan kesadaran hukum kepemilikan rumah.
- Pendidikan dan Keterampilan, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pendidikan dan keterampilan serta menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan berdaya saing.
- Kesehatan Program kesehatan PKK dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran tentang peningkatan kesehatan keluarga dan lingkungan melalui penerapan pola hidup bersih dan sehat.
- Pengembangan Kehidupan Koperasi Program Pengembangan Kehidupan Koperasi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup keluarga melalui pembangunan ekonomi.
- Kelestarian Lingkungan Hidup Program kelestarian lingkungan dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan menyehatkan kawasan pemukiman.
- Perencanaan Kesehatan Program “Perencanaan Kesehatan” bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang penyertaan perencanaan hidup menuju keluarga berkualitas.
Kegiatan ini membantu meningkatkan akan pentingnya kerja sama dalam mencapai tujuan organisasi.
Pengembangan Kemampuan dan Partisipasi Masyarakat
PKK juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan dan partisipasi masyarakat, terutama perempuan. Dalam konteks sosiologi organisasi, PKK dapat dilihat sebagai organisasi yang berfokus pada pengembangan kemampuan dan partisipasi masyarakat melalui berbagai kegiatan, seperti kegiatan gotong royong, pangan, dan pendidikan. Kegiatan ini membantu meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, seperti mengelola rumah tangga, mengembangkan kemampuan hidup, dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kerja sama dalam mencapai tujuan.
Keterlibatan Masyarakat
Keterlibatan masyarakat dalam PKK juga sangat penting. Dalam sosiologi organisasi, keterlibatan masyarakat dapat dilihat sebagai suatu indikator keberhasilan organisasi. Dalam hal ini, PKK dapat dilihat sebagai organisasi yang memiliki keterlibatan masyarakat yang aktif dan partisipatif. Keterlibatan ini membantu meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kerja sama dalam mencapai tujuan.
Kesimpulan
Dari sudut pandang sosiologi organisasi, PKK dapat dilihat sebagai organisasi dengan struktur dan dinamika sosial yang kompleks, yang berperan penting dalam meningkatkan kapasitas dan partisipasi masyarakat, khususnya perempuan. Partisipasi masyarakat dalam PKK juga sangat penting untuk memperkuat kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, PKK dapat dikatakan sebagai organisasi yang efektif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal, khususnya perempuan, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kerjasama untuk mencapai tujuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H