Latar BelakangÂ
Â
Disabilitas merupakan sebuah istilah baru untuk menjelaskan mengenai keadaan seseorang yang memiliki ketidakmampuan berupa keadaan fisik, mental, kognitif, sensorik, emosional, perkembangan atau kombinasi dari beberapa keadaan tersebut. Istilah disabilitas saat ini lebih sering digunakan untuk menggantikan istilah penyandang cacat. Hal ini dikarenakan disabilitas terkesan lebih halus istilahnya dibandingkan dengan penyandang cacat. Mcclelland menemukan bahwa mereka dengan dorongan prestasi yang tinggi berbeda dengan orang lain dalam keinginan mereka untuk melakukan hal -- hal lebih baik. Mereka mencari kesempatan -- kesempatan dimana mereka memilki tanggung jawab pribadi dalam menemukan jawaban -- jawaban terhadap masalah -- masalah. Mereka yang memiliki kebutuhan untuk berprestasi yang tinggi lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan dimana mereka memiliki tanggung jawab pribadi, akan memperoleh balikan dan tugas pekerjaan memiliki resiko yang sedang (moderate). Tujuan-tujuan yang ditetapkan merupakan tujuan yang terlalalu mudah tercapai.Tujuan yang harus  dicapai merupakan tujuan dengan derajat kesulitan menengah (moderate). Konsep teori Need for Achievement telah membuat orang orang memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil. Mereka lebih mengejar prestasi pribadi dari pada imbalan terhadap keberhasilan. Mereka berantusias untuk melakukan sesuatu lebih baik dan lebih efisien dibandingkan hasil sebelumnya. Dorongan ini yang disebut kebutuhan untuk berprestasi (The Achievement Need = nAch)
Manfaat PenulisanÂ
Memberikan pemahaman tentang kajian perubahan sosial berdasarkan Teori Need For Achievement pada kaum disabilitas dalam semangat berprestasi. Melalui artikel ini diharapkan pembaca dapat mengerti dan saling mensupport kaum disabilitas dalam semangat berpresatasinya Â
Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengkaji deskripsi tentang teori need for achievement yang berkaitan dengan adanya semangat berprestasi pada kaum disabilitas
 Kajian PustakaÂ
Mc Clelland (1987) mengatakan bahwa motivasi berprestasi adalah suatu keinginan yang ada dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut untuk berusaha mencapai suatu standar atau ukuran keunggulan. Ukuran keunggulan didapat dengan acuan prestasi orang lain, akan tetapi juga dapat dengan membandingkan prestasi yang dibuat sebelumnya.
McClelland (Adisasmito, 2007) ada beberapa aspekaspek motivasi berprestasi:
1. Berani mengambil resiko Cenderung memilih aktivitas yang menantang, namun tidak berada di atas taraf kemampuan dan cenderung memilih aktivitas dengan derajat kesulitan yang sedang yang memungkinkan mereka berhasil. Mereka menghindari tugas yang terlalu mudah karena sedikitnya tantangan atau kepuasan yang didapat.